Hukum Membaca Zodiak
Zodiak atau horoskop adalah kemungkaran yang sangat besar . Namun, terkadang beberapa orang hanya untuk bersenang-senang dalam melakukannya . Para ulama telah mendekati hukum menentukan prediksi dan bisa diterapkan pada masalah membaca zodiak.
Jika seseorang datang prediktor atau membaca zodiak dengan keyakinan bahwa ramalan benar-benar tahu hal-hal yang ghoib muthlak , maka hukum adalah kufur Akbar karena hal ini memiliki , menyamakan makhluk dengan Kholiq .
Jika seseorang datang untuk membaca zodiak dengan maksud untuk menyatakan bahwa perkiraan berbohong dan ingin menjelaskan kekeliruannya , maka hal ini tidak mengapa kadang-kadang bahkan wajib karena hal ini termasuk dalam kasus ini menyangkal melakukan kesalahan .
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, ia berkata , " Barangsiapa yang mendatangi peramal dan meminta untuk memberitakan sesuatu, maka ia membenarkan kata-katanya kemudian menerima doa 40 hari "
Dari Abu Hurairah anhu , ia berkata , Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda , " Siapapun yang datang peramal atau dukun kemudian membenarkan kata-katanya , maka ia memiliki kufur dengan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam "
Sedangkan zodiak adalah diagram yang digunakan oleh astrolog untuk menggambarkan posisi planet-planet dan bintang-bintang . Diagram ini dibagi menjadi 12 bagian , masing-masing memiliki nama dan simbol . Zodiac digunakan untuk memperkirakan pengaruh posisi planet atau kehidupan seseorang “
Sering disebut zodiak atau astrologi ( ilmu ta'tsir ) , merupakan bagian dari ilmu nujum . Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta'ala kembali menjelaskan ta'tsir ini berhubungan dengan ilmu pengetahuan , " Ilmu ta'tsir ( astrologi ) terbagi menjadi tiga , yaitu :
Pertama , keyakinan bahwa bintang-bintang memiliki pengaruh atas seseorang , dalam arti bahwa bintang-bintang yang mampu membuat acara dan bencana . Jadi itu adalah syirik akbar , karena tidak ada pencipta selain Allah.
Kedua , keyakinan bahwa bintang-bintang menjadi penyebab untuk sesuatu yang belum terjadi , dan hal itu ditunjukkan melalui gerakan , transisi , atau giliran tertentu dari bintang. Hal ini termasuk kedalam kekufuran.
Ketiga , keyakinan bahwa bintang-bintang adalah penyebab kebaikan atau keburukan . Artinya, dengan segala sesuatu yang diletakkan terjadi sebagai akibat dari gerakan ini, dan hal itu dilakukan hanya jika sesuatu telah terjadi . Tindakan semacam ini diklasifikasikan sebagai syirik.