TRY SUTRISNO
Sistem pemerintahan Indonesia dari dulu hingga sekarang telah membuat indonesia berganti kepemimpinan dari masa ke masa. Indonesia memiliki sistem pemerintahan dimana presiden atau wakil presiden akan berhenti setelah menjabat lima tahun. Namun demikian, presiden dan wakil presiden juga dapat mencalonkan kembali dalam periode berikutnya. Dengan demikian indonesia telah memiliki banyak sekali pemimpin. Salah satu wakil presiden yang pernah menjabat di masa silam adalah Try Sutisno. tri Try Sutrisno lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 15 November 1935. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayangnya bernama Subandi yang bekerja sebagai pengemudi mobil Ambulance PGD/DKK. Sementara ibunya bernama Mardhiyah yang memiliki profesi sebagai seorang ibu rumah tangga biasa, namun memiliki ketekunan dalam mengasuh putera puterinya. Try sutisno adalah anak ke tiga, ia dididik sangat keras dalah hal pendidikan yang bernuansa agamis. Setelah lulus SMA pada tahun 1956, try mendaftarkan diri dan mengikuti test masuk Akademi Genie. Walaupun ia dinyatakan lulus dalam tes awal, namun pada tes kesehatan ia dinyatakan tidak lulus. Namun demikia atas perhatian dan perintah dari jenderal GPH Djatikusumo, ia mendapatkan panggilan kembali. Bersama dengan yang lainnya, ia kemudian dikirim ke bandung untuk mengikuti   psikotes. Akhirnya try dinyatakan lulus dan diterima sebagai Taruna Akademi Genie yang kemudian berubah menjadi Akademi Teknik Anmgkatan Darat. Pada tanggal 5 Februari 1961, Try menikahi seorang gadis bernama Tuti Sutiawati. Mereka dikaruniai 7 anak, 4 diantaranya lakilaki dan 3 perempuan. Pada tahun 1974, ketika ia berpangkat Ltkol, ia ditugaskan menjadi ajudan presiden waktu itu yakni Soeharto. Selang dua tahun ia naik pangkat menjadi kolonel Czi. Dua tahun setelah menjabat kolonel, tepatnya pada tahun 1978 ia ditugaskan sebagai Kasdam XVI/ Udayana yang bermarkas di Denpasar mendampingi Mayjen TNI Dading Kalbuadi yang kala itu menjabat Pangdam. Setahun kemudian pada tahun 1979, ia naik pangkat menjadi Brigjen TNI dan tak lama kemudian diangkat menjadi Pangdam IV/Sriwijaya.  Pada tahun 1980 ia diangkat menjadi anggota MPR RI Utusan Daerah Sumatera Selatan. Pada tanggal 1 Desember 1982 ia diangkat menjadi Pangdam V/Jaya hingga tahun 1985 dan pangkatnya juga naik menjadi Mayjen TNI. Pada tahun 1985 panjgkatnya dinaikan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus menjabat Wakasad. MPR masa bakti 1992-1997 melalui sidang umum pada tahun 1993, memilih Try Sutrisno menjadi wakil Presiden RI mendampingi Soeharto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *