Bahan Makanan Sehat bisa jadi Racun
Makanan-Sehat Makanan yang tergolong alami, biasanya tubuh kita memberikan efek yang menyehatkan dan nyaman. Begitu juga ketika proses pengolahannya terkadang kita beranggapan tidak perlu banyak melakukan proses dalam mengolahnya. Tentu saja anggapan tersebut tidak salah, kita patut mengetahui prosedur untuk menjaga keamanan kulitas bahan makanan alami tersebut, seperti reaksi kimia yang bisa timbul dari bahan tersebut jika kita salah pengolahan dan bagian-bagian makanan beracun dari bahan makanan alami yang seharusnya dibuang sebelum proses memasak untuk menghindari tertelan oleh tubuh, karena tidak semua makanan yang terlihat sehat itu sehat. Seperti bagian makanan di bawah ini:
  1. Almond
Selain rasanya nikmat, banyak orang percaya bahwa kacang asli Timur Tengah dan Asia Selatan ini merupakan makanan yang baik untuk tubuh seperti kesehatan jantung kita. Tetapi ada fakta baru yang ditemukan bahwa almond juga memiliki bahaya. Dalam almond telah ditemukan senyawa sianida, bagi kesehatan manusia sianida memiliki efek tidak baik bagi kesehatan jantung dan system syaraf. Namun sianida yang beracun ini bisa terjadi jika anda mengkonsumsi almond dengan tidak mengalami pemanasan yang benar untuk mengeluarkan racunnya. Biasanya sebelum diperjualbelikan di pasaran bebas, almond mentah akan mengalami pemanasan baik melalui penjemuran, penyiraman, perendaman dengan air panas ataupun proses pemanasan lainnya. 2. Buah Cherry Buah cantik yang dibawa oleh Kaisar Roma “Lucius Lucunius Luculus” dari Turki ke Eropa pada tahun 72 SM yaitu buah cherry. Buah ini memiliki bagian yang beracun yaitu bijinya. Biji ini bisa berbahaya apabila dihancurkan, dihisap atau terkunyah. Biji cherry memiliki senyawak anorganik hidrogensianida (Asam frusik yang terkandung pada asap pembakaran sampah yang terdapat plastic di dalamnya). Keracunan senyawa dalam dosis kecil bisa menyebabkan pusing, kebingungan dan muntah. Sedangkan apabila keracunan dalam dosis besar akan mengakibatkan  sesak nafas, menaikan tekanan darah dan detak jantung, bahkan gagal ginjal yang bisa menyebabkan koma dan kematian. 3. Apel Hingga saat ini apel masih dikategorikan sebagai menu diet. Tetapi ada bagian yang harus anda waspadai yaitu bijinya yang bisa menjadi beracun. Biji apel mengandung sianida, namun apel memiliki sianida dalam jumlah kecil. Efek buruk dari sianida ini baru ditemui jika kita mengunyah biji tersebut dan pecah. Dan jika anda menyukai jus apel, maka bijinya harus diwaspadai, karena jika biji itu ikut halus maka bisa mengaktifkan senyawa sianida. 4. Tomat Pada abad ke-16 sayuran ini sangat ditakuti dan tidak ada seorangpun yang memakannya karena dianggap beracun. Ketika pemetikan tomat, daun dan batangnya kemungkinan menempel pada buahnya lalu ikut terkonsumsi. Pasalnya walaupun bisa dijadikan bahan masakan, ternyata daun dan batang pohon tomat ini beracun; daun dan batang ini memiliki senyawa beracun yaitu glikoalkaloid. Senyawa ini racunnya sangat kuat, juga mengandung gula dan alkaloid yang dapat menyebabkan kegugupan dan gangguan dan gangguan perut. 5. Kentang Makanan ini mulai diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-16, dan juga bisa menjadi racun jika salah mengolahnya. Kentang umumnya berwarna cokelat pucat dan dalamnya berwarna kuning. Biasanya kentang bisa berubah warna menjadi kehijauan jika terkena sinar matahari berlebihan, penyimpanan yang salah seperti suhu penyimpanan yang terlalu dingin atu terlalu panas. Warna hijau ini merupakan kandungan klorofil dan warna kehijauan ini bukanlah racun. Warna hijau hanya menjadi indikasi bahwa kentang telah terkena cahaya dan penyimpanan yang tidak baik. Namun, jika kentang terlalu banyak terkena cahaya, kentang akan memproduksi zat solanin. Jika kita mengkonsumsi solanin dalam jumlah tinggi bisa mengakibatkan  berbagai penyakit seperti diare, keracunan makanan, sakit kepala hingga mual dan muntah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *