Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki pemimping yang hebat dari masa ke masa. Mulai dari Ir. Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia hingga Presiden saat ini Susilo Bambang Yudhoyaono. Semua presiden Indonesia memiliki Integritas yang baik dalam memajukan bangsa. Terlepas dari segala kontoversi yang ada, tetap saja para presiden Indonesia mampu membawa indonesia ke tempat yang lebih baik di bumi ini. Kita patut berterimakasih pada semua presiden karan tanpa mereka bangsa ini tidak akan semaju seperti sekarang ini. Tak perduli apakah di masa kepemimpinan mereka ada banyak masalah atupun tidak, tetapi yang jelas segala perjuangan mereka telah bisa kita lihat saat ini. Bukan hanya presiden saja yang sangat berpengaruh, tetapi juga wakilm presiden yang ada di barisan ke dua setelah presiden pun memiliki pengaruh yang sangat penting bagi kemajuan bangasa. Salah satu presiden indonesia yang pernah menjabat adalah Umar Wirahadikusumah.
Umar Wirahadikusumah adalah wakil presiden Indonesia yang ke empat yang mendampingi presiden Soekarno masa itu. Masa jabatannya adalah dari tahun 1983-1988 atau sekitar 5 tahun. Beliau lahir pada tanggal 10 oktober 1924 di Situraja, sebuah kota kecil di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Umar wirahadikusumah adalah seorang Jendral TNI AD sebelum menjadi wakil presiden Indonesia yang ke empat. Beliau adalah sosok yang sederhana, legowo, low profile, dan tidak ambisius. Namun, ia memiliki jiwa kepemimpinan yang patut dicontoh sebagai abdi negara yang taat dan patuh.
Umar Wirahadikusumah adalah keturunan ningrat, ibunya bernama Rd. Ratnaningrum yang waktu itu merupakan kembangsari di Situraja. Ayahnya bernama Rd. Rangga Wirahadikusumah, keturunan menak dari Garut, ia adalah seorang wedana Tanjung Sari.
Sejak kecil Umar adalah sosok yang merakyat namun memiliki jiwa pemimpin yang tinggi. Pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, umar berperan sebagai pemimpinnya dan terlihat sangat bangga dan penuh rasa hormat. Tanpa sepengetahun kedua orangtuanya, pada saat dewasa umar pergi meninggalkan rumah untuk mengikuti pelatihan kemiliteran. Ia mengikuti pelatihan pemuda Seinendojo tanggerang pada tahun 1943. Uamr mengikuti pelatihan ini selama delapan bulan di tanggerang, kemudian ia melanjutkan pendidikan Chandra Muka 1951, SKK AD, 1955 hingga Sus Jenderal 1966. Pada tahun 1944 Umar dilantik sebagai Schodanco.
Umar pernah memimpin TKR di Tasikmalaya. Pada tanggal 31 Januari 1959 Umar diberi tugas menjadi Komandan Militer Kota Besar Jakarta Raya. Melalu sidang Umum MPR dengan hasil suarab bulat semua fraksi, Umar terpilih menjadi wakil presiden periode 1983-1988 yang menggantikan presiden ke tiga Adam Malik. Umar Wafat pada hari Jumat, tanggal 21 Mret 2003 di Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Subroto disebabkan karena penyakit Jantung yang telah menggerogotinya selama 13 tahun.