ADU DOMBA GARUT
Garut adalah sebuah kota yang cukup besar yang ada di Provinsi Jawa Barat. Garut dikenal sebagai salah satu tempat yang banyak memiliki objek wisata, baik wisata air, maupun wisata alam seperti pegunungan. Garut terletak di bagian selatan Jawa barat dimana batas garut paling selatan adalah lautan yang luas yang kita kenal dnegan samudera Hindia. Selain obejek wisata ada juga kesenian daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Garut ini, salah satunya adalah kesenian Adu Domba Garut. Ya, sesuai namanya, tentu saja kesenian ini menampilkan dua Domba Jantan yang akan saling unjuk kekuatan di areal lapangan. DOMBA GARUT Laga Domba Garut sebenarnya telah ada di Garut sejak lama. Namun, baru dijadikan sebagai atraksi budaya beberapa tahun belakangan ini. Domba-domba yang akan bertarung adalah domba pilihan yang telah mendapatkan perawatan yang khusus. Para domba ini diberikan vitamian dan asupan gizi yang baik sehingga mereka dapat bertarung dengan baik juga. Domba garut ini memiliki tanduk yang sangat indah sebagai daya tarik tersendiri. Setiap akan bertanding, domba-domba ini dipersiapkan oleh para pemiliknya, dan bahkan didandani dengan atribut-atribut yang menambah kegagahan domba adu ini. Sebelum pertandingan di mulai, domba-domba akan ditimbang untuk menentuklan kelas tarung yang akan diikutinya. Hal ini dimaksudkan agar domba mendapatkan lawan yang sesuai dengan bobot badannya. Selain dibagi ata beberapa kelas, pertarungan pun dibagi berdasarkan umur. Selain adu domba, di dalam acara ini juga diperlombakan adu ketangkasan domba pedaging terbaik dan betina terbaik. Peserta lomba ini tidak hanya datang dari garut saja, banyak yang datang dari Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Cirebon, dan kota-kota di Jawa Barat lainnya. Lapangan yang digunakan untuk adu domba adalah lapangan yang besar seperti lapangan bola yang berbentuk segi empat, disis sebalah kanan dan kiri terdapat tempat duduk dari beton. Setelah pembukaan, acara akan dimulai. Di saat acara dimulai satu persatu domba dipanggil berdasarkan namanya. Atribut yang dipakai oleh domba pun akan dilepas oleh pemiliknya agar tidak menggangu gerak si domba. Pada saat dua domba saling bertubrukan di tengah lapang, musik gamelan akan terus mengiringi sepanjang jalannya pertandingan. Pertandingan ini dipimpin oleh seorang wasit dan tiga juri yang menilai. Lama pertandingan sekitar 3 menit, dan baisanya domba-domba tersebut membenturkan kepalanya sebanyak 20 hingga 25 kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *