Sebagai makhluk sosial seharusnya kita menyadari bahwa kita tidak bisa hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Jika hubungan kita dengan Allah baik, maka dapat memungkinkan hubungan kita dengan sesama manusiapun akan baik pula. Ketika kita berperilaku baik kepada sesama manusia, misalnya kepada tetangga, rekan kerja, teman, saudara maka kehidupan kita juga akan merasa tenang dan tentram. Sikap yang harus ditanamkan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama diantaranya adalah husnudzan atau berprasangka baik kepada orang lain. Sifat ini mempunyai dampak baik bagi kita, selain itu berdampak juga bagi kesehatan kita. Orang yang selalu berprasangka buruk akan selalu memikirkan prasangka buruknya dan akhirnya berdampak pada kesehatan. Husnudzan tidak hanya kepada manusia, namun husnudzan kepada Allah dan husnudzan kepada diri sendiri. Apabila belum terbiasa berhusnudzan, ada baiknya dapat membiasakan diri untuk khusnudzan terhadap diri sendiri, orang lain dan kepada Allah swt. Khusnudzan terhadap diri sendiri dapat berupa bentuk sportif dalam bertindak, mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain, memiliki semangat hidup yang tinggi dan tidak berputus asa, dan percaya bahwa semua akan dapat dihadapi dengan baik dan pasti berhasil. Husnudzan terhadap orang lain dapat ditunjukkan dengan perilaku menerima gagasan orang lain, ketika mendapatkan suatu kegagalan tidak mudah menyalahkan orang lain, namun justru mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam diri sendiri. Dan bentuk dari husnudzan terhadap Allah adalah dengan cara bersabar dan berpikir positif terhadap apa yang terjadi dalam setiap langkah dan kehidupan kita. Misalnya ketika kita ingin kaya, lalu sekuat tenaga bekerja untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Namun orang tersebut tetap saja miskin. Dengan kejadian itu, orang tersebut berpikir mungkin jika dia kaya, dia akan menjadi sombong atau dengan keadaan yang kaya akan membuat dia menjadi jauh dengan Allah. Oleh karena itu dia tetap bersabar. Hal tersebut merupakan contoh husnudzan terhadap Allah. Husnudzan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan husnudzan kita dapat berpikir jernih dan hubungan kita dengan sesame manusia juga akan terjalin dengan baik.
HUSNUDZON
Sebagai makhluk sosial seharusnya kita menyadari bahwa kita tidak bisa hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Jika hubungan kita dengan Allah baik, maka dapat memungkinkan hubungan kita dengan sesama manusiapun akan baik pula. Ketika kita berperilaku baik kepada sesama manusia, misalnya kepada tetangga, rekan kerja, teman, saudara maka kehidupan kita juga akan merasa tenang dan tentram. Sikap yang harus ditanamkan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama diantaranya adalah husnudzan atau berprasangka baik kepada orang lain. Sifat ini mempunyai dampak baik bagi kita, selain itu berdampak juga bagi kesehatan kita. Orang yang selalu berprasangka buruk akan selalu memikirkan prasangka buruknya dan akhirnya berdampak pada kesehatan. Husnudzan tidak hanya kepada manusia, namun husnudzan kepada Allah dan husnudzan kepada diri sendiri. Apabila belum terbiasa berhusnudzan, ada baiknya dapat membiasakan diri untuk khusnudzan terhadap diri sendiri, orang lain dan kepada Allah swt. Khusnudzan terhadap diri sendiri dapat berupa bentuk sportif dalam bertindak, mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain, memiliki semangat hidup yang tinggi dan tidak berputus asa, dan percaya bahwa semua akan dapat dihadapi dengan baik dan pasti berhasil. Husnudzan terhadap orang lain dapat ditunjukkan dengan perilaku menerima gagasan orang lain, ketika mendapatkan suatu kegagalan tidak mudah menyalahkan orang lain, namun justru mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam diri sendiri. Dan bentuk dari husnudzan terhadap Allah adalah dengan cara bersabar dan berpikir positif terhadap apa yang terjadi dalam setiap langkah dan kehidupan kita. Misalnya ketika kita ingin kaya, lalu sekuat tenaga bekerja untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Namun orang tersebut tetap saja miskin. Dengan kejadian itu, orang tersebut berpikir mungkin jika dia kaya, dia akan menjadi sombong atau dengan keadaan yang kaya akan membuat dia menjadi jauh dengan Allah. Oleh karena itu dia tetap bersabar. Hal tersebut merupakan contoh husnudzan terhadap Allah. Husnudzan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan husnudzan kita dapat berpikir jernih dan hubungan kita dengan sesame manusia juga akan terjalin dengan baik.