Potensi bertindak tegas dalam mencegah masalah
Dalam otak kiri yang terapat lobus frontal, yaitu bagian bawah dari otak ini memilki beberpa fungsi, yaitu:
a. Bertugas menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh diri sendiri ataupunn oleh orang lain. Dan
b. Bertugas menghentikan orang apabila melakuakan hal hal yang dapat mendatangkan masalah serta menimbulkan dampak negative.
Khusus bagian kiri lobus ini berkaitan dengan erat dengan bahasa verbal, yaitu yang memiliki tugas untuk tidak mengatakan hal hal yang alah pada waktu yang salah. Fungsi ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang ketika ia berbicara dengan orang lain, ketika ia berbicara dalam hati, termasuk juga saat berada dalam kondisi bimbang. Apabila area otak ini sangat kuat dan mendominasi, maka seseorang bisa selalu bimbang. Sebagai akibatnya, ia selalu merasa takut melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu kepada orang lain, meskipun yang akan dikatakannya itu adalah sebuah kebenaran. Otak dalam kondisi demikian dapat membuat orang terlalu banyak melakukan pertimbangan karena merasa takut. Akibatnya ia tidak bisa berbuat apa apa.
Namun, bagi ummat muslim yang rajin melaksanakan shalat lima waktu ditambah dengan shalat shalat sunnah yang lainnya, ganguan otak ini bisa di selesaikan dengan mudah. Dengan kata lain, shalat mampu mendahsyatkan potensi otak seseorang untuk berbuat tegas, menghilangkan rasa takut dan mendorong mushallin (orang orang yang mengerjakan shalat) berbuat dan berkata jujur, serta apa adanya, tanpa rasa takut sedikitpun. Sebab, shalat merupakan media yang dapat memantapkan hati seseorang ke jalan yang benar, yakni jalan yang di ridhai Allah Swt., sehingga ia terdorong bersikap tegas, termasuk juga dalam menyelesaikan masalah.
Hal itu telah di tegaskan oleh Allah Swt. Dalam al-Qur’an sebagaimana firmannya: “Bacalah apa yang di wahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar…..” (QS. Al’Ankabuut; 45).
Ayat tersebut menegaskan bahwa shalat yang ditunaikan oleh umat muslim mampu mencegah perbuatan keji dan munkar. Jika dikaitkan dengan dengan potensi bertindak tegas mencegah maslah dalam otak kiri, maka shalat bisa mendorong setiap orang berkata dan berbuat tegas, tanpa rasa takut sedikitpun.