Hewan-hewan yang ada di dunia ini memiliki ciri-ciri khusus yang luar biasa, tidak hanya hewan buas tetapi juga hewan jinak selalu memiliki ciri khusus yang menakjubkan. Semua hewan yang ada di dunia memiliki anatomi masing-masing yang mendukung dalam segala aktifitasnya, terutama demi menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar. Banyak hewan di dunia ini yang hidup hanya di satu tempat, hal ini dikarenakan hewan hanya mampu beradaptasi dengan keadaan geografis di satu daerah saja. Banyak hewan yang terdapat di satu daerah saja, seperti kangguru yang hanya ada di benua australia, panda yang hanya ada di cina, serta beruang kutub yang hanya ada di Kutub Utara serta masih banyak lagi hewan-hewan lainnya yang menjadi maskot sebuah negara.
Setiap negara di dunia selalu memiliki binatang khas yang merupakan hewan asli negaranya. Terlebih hewan-hewan tersebut dijadikan sebagai lambang negara. Hal ini dilakukan karena hewan yang dijadikan lambang sebuah negara dapat merepresentasikan negara tersebut. Hampir semua negara memiliki binatang khas yang dijadikan lambang negara, seperti Burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia, Kangguru yang menjadi lambang negara Australia, serta masih banyak lagi. Tidak hanya sebuah negara, banyak pulau yang memiliki binatang khas. Terutama di negara yang meiliki kepulauan.
Indonesia merupakan salah satu Negara Kepulauan di dunia. Dengan demikian pulau-pulau di Indonesia memiliki binatang khasnya masing-masing. Contohnya adalah pulau sulawesi yang memiliki hewan khas Anoa, Papua yang memiliki Burung Cendrawasih, Sumatera yang memiliki Harimau, Kalimantan yang memiliki Pesut.
Yang akan kita bahas kali ini adalah Pesut. Pesut merupakan sejenis ikan. Iakan pesut bisa dikatakan sebagai lumba-lumba air tawar. Hewan ini merupakan hewan khas dari Kalimantan Timur. Habitatnya terdapat di sungai Mahakam. Saat ini, termasuk hewan langka dan terancam punah, maka dari itu hewan ini sangat dilindungi. Pesut memiliki kepala berbentuk bulat. Kedua matanya berukuran kecil yang merupakan adaptasi, agar tidak kemasukan air yang berlumpur. Tubuh pesut berwarna abu-abu muda dan bagian bawahnya lebih pucat.
Saat ini pesut di sungai mahakam semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena sungai mahakam sudah tercemar. Makanan pesut adalah udang dan ikan. Persediaan makanan pesut-pesut itu juga semakin menipis karena ditangkapi manusia dan tempat tinggal mereka sudah rusak. Hal ini menyebabkan keseimbangan ekosistem menjadi tidak seimbang dan terganggu.