DAMPAK TELEVISI
Menonton TV sudah merupakan kebiasaan sehari-hari. TV merupakan salah satu media hiburan dan mampu memberikan informasi dari berbagai penjuru dunia, tanpa harus kita berangkat ke tempat yang diinformasikan di televisi. Menonton televisi memang tidak disalahkan tetapi ababila durasi menonton televise lama, ini menjadi masalah. Acara dalam televisi rata-rata bertemakan hiburan, seperti sinetron, konser, komedi. Stasiun televisi yang banyak menampilkan acara yang baik salah satunya adalah TVRI, stasiun televisi negeri yang minat penonton untuk menonton acara yang berisi di TVRI tidak sebanyak minat menonton kepada TV swasta. Sayangnya stasiun televisi swasta, kebanyakan menampilkan  tayangan pendidikannya sangat sedikit. dampk televisi Televisi merupakan suatu media sosialisasi, yang mudah mempengaruhi perilaku penonton terutama anak-anak yang belum dapat menyaring dan membedakan perilaku yang ada di TV. Sudah banyak acara atau iklan yang menayangkan hal yang tidak sepantasnya dipublikasikan. Dalam suatu iklan, dulu ada iklan yang memperhatikan adegan ciuman antara dua orang balita. Hal tersebut sungguh tidak mendidik, meskipun yang menjadi model adalah balita yang masih polos dan tidak tahu apa-apa. Iklan lain adalah iklan rokok. Kebiasaan merokok sangatlah buruk bagi kesehatan, apalagi untk anak-anak. Tetapi iklan yang disajikan oleh perusahaan rokok selalu bertemakan tentang persahabatan, kekompakan dan kerjasama sosial. Membuat anak beranggapan bahwa dengan merokok, semua hal dapat berjalan sesuai rencana. Acara dalam televisi biasanya bertolak belakang dengan apa yang diajarkan di sekolah atau di rumah. Jika di sekolah anak diajarkan untuk berlaku sopan kepada orang tua, tetapi di TV malah diajarkan untuk mengolok-olok orang tua meskipun tujuannya hanya bercanda saja. Jika di rumah anak diajarkan untuk menutup aurat, lain halnya di televise, hamper semua artis dari penyanyi sampai aktris berpakaian terbuka. Jika di rumah dan di sekolah anak diajarkan untuk tidak mengolok-olok orang yang berbeda dengan mereka. Tetapi kita dapat melihat setiap hari, adegan di televise, banyak adegan yang mengejek orang bertubuh gendut, bergigi ke depan, dan mempunyai kekurangan seperti kaki yang tidak normal. Durasi menonton TV yang baik yaitu 2 jam per hari. Hati-hati pula dengan acara-acara yang berlabel “A” atau Anak dan “SU” untuk Semua Umur. Karena bisa jadi dalam tayangan berlabel A dan SU, ada adegan yang semestinya tidak dipertontonkan untuk anak-anak. Orang tua harus menemani anak ketika menonton, supaya anak tidak menonton hal-hal yang banyak dampak negatifnya. Jagalah anak kita dari kebiasaan menonton televisi. Bimbinglah anak ketika ada adegan yang kurang sopan dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *