Lapangan Gelora Bung Karno Jakarta kembali memerah setelah lama mati dari prestasi di lapangan hijau, dan kali ini Garuda Muda membuktikan diri bahwa mereka pantas untuk menjadi juara. Bermain bersama Laos, Filipina dan juara bertahan Korea Selatan pada kualifikasi AFC grup G, U-19 asuhan Indra Safri memperlihatkan permainan kelas dunia saat menghadapi Kore Selatan, yang merupakan tim yang selalu menjadi jawara di piala AFC sebanyak 12 kali.
Usai menang di-2 laga sebelumnya, yakni menumbangkan Laos dengan skor telak 4-0 dan 2-0 memulangkan Filipina di laga ke-2. Efan Dimas dan kawan-kawan kembali memperlihatkan pola permainan yang luar biasa, dengan mempermalukan Korea Selatan di laga ke-3. Bermain dengan penguasaan bola dan kerjasama yang baik, Garuda Muda tidak ingin di anggap enteng usai menjadi juara di laga piala AFF yang lalu.
Kerjasama yang baik antara Ilhan Udin Armaen yang memberikan umpan silang kepada Efan dan langsung menjebol gawang lie tai hue. Mesekipun dibalas dengan gol penyeimbang lewat pinalti yang dilakukan oleh soe tea shu akibat pelanggaran yang dilakukan Muhammad faturohman dua menit berselang. Gol ke-2 dan gol ke-3 pun diciptakan oleh kapten Surabaya tersebut, akhirnya membawa timnas lolos ke babak final piala AFC di Mianmar.
Kemenangan yang dihasilkan oleh Timnas Merah Putih dengan menumbangkan Korea Selatan dengan skor 3-2 tersebut, diperoleh dengan kerja keras yang telah diajarkan dan diterapkan oleh pelatih asal Padang Sumatera Barat, Indra Safri, dan sejak semula yakin anak asuhannya dapat mengalahkan Korea Selatan di laga ke-3 kualifikasi piala AFC, Skil dan jiwa militan merupakan modal bagi Efan dan kawan-kawan untuk membuat bangsa bangga.
Setelah haus prestasi dari cabang sepak bola, pelatih yang dilirik sebelah mata, bahkan sempat dicopot jabatannya sebagai pelatih U-19 oleh PSSI, tapi kali ini membuktikan diri bahwa Indonesia bisa menjadi raksasa di Asia. Tidak ada kata dalam kamus pelatih ini untuk membangun timnya Selain skil indra selalu menekankan kerjasama tim adalah modal salah satu peluang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Satu kejayaan di lapangan hijau, kini kembali berkibar. Bukan hanya prestasi yang ditorehkan oleh timnas U-19, Garuda Muda telah membantu muka PSSI yang saat ini masih dibelut masalah hinaan dan merosotnya prestasi Tim Senior Indonesia di setiap kejuaraan.
Semoga timnas u-19 terus bertahan untuk menjaga jiwa militan dan skil yang baik tanpa harus dicampuri oleh jiwa politik, yang biasa dilakukan oleh petinggi sepak boala Indonesia. Agar Indonesia bisa benar-benar melesat di Asia.