Sejarah dan Legenda GUNUNG SEMERU
semeru Gunung semeru merupakan gunung yang berlokasi di kabupaten Malang dan Lumajang. Gunung ini merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Orang pertama yang berhasil menaklukan Gungung Semeru yaitu seorang ahli geologi yang berkebangsaan   Belanda yang bernama Clignet (1838) dia ambil jalur dari sebelah Barat Daya lewat Widodaren. Selain gunung ini memiliki keindahan dan keeksotikan alamnya, ternyata gunung ini juga memiliki sebuah legenda dalam pembentukannya. Menurut kepercayaan Masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15. Pada dahulu kala Pulau Jawa merupakan pulau yang tidak stabi, pulau ini terombang ambing di lautan lepas, dengan keadaan itu akhirnya para dewa memutuskan untuk memangkukan Gunung Meru ke atas Pulau Jawa. Ada dua dewa yang memindahkannya yaitu Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Dewa Wisnu berubah menjadi seekor kura-kura raksasa dan menggendong pulau tersebut di atas punggungnya, sedangkan Dewa Brahma menjelma menjadi seekor ular besar dengan melilitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura agar gunung tersebut bisa stabil dan aman untuk dibawa. Para dewa pertama kali meletakan gunung ini di bagian Barat Pulau Jawa. Tetapi hal ini mengakibatkan pulau bagian Timur terangkat. Akhirnya para dewa ini memindahkan pulau ini ke bagian Timur Pulau Jawa, ketika gunung meru dipindahkan ke bagian Timur Jawa, serpihan gunung ini berceceran sehingga membentuk jajaran pegunungan di Pulau Jawa yang memanjang dari Barat ke Timur. Ketika puncak meru dipindahkan ke sebelah timur, ternyata Pulau Jawa masih tetap miring, pada akhirnya para dewa memutuskan untuk memotong sebagian pulau tersebut dan menempatkannya di Barat Laut, dan gunung ini disebut Gunung Pawitra, yang hingga saat ini disebut dengan Gunung Semeru. Pualu tersebut dinamakan Pulau Jawa karena pada saat sang Sang Hyang Siswa datang ke Pulau Jawa dan di sana banyak pohon Jawawut. Bagian utama dari Gunung Meru adalah yang sekarang sering kita sebut yaitu Gunung Semeru, dan penggalannya yang berada di Barat Laut disebut Gunung Pawitra yang sekarang sering kita sebut Gunung Penanggungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *