Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan agama Islam yang sudah ada sejak jaman para Wali Sanga dan secara turun temurun hingga berakar kuat pada budaya dan adat masyarakat Indonesia. pondok pesantren yang umunya berada di desa merupakan lembaga sosial yang memiliki berbagai potensi untuk lebih dikembangkan dan sesuai untuk model pemberdayaan di pedesaan. Selain sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi umat di pedesaan.
Model pondok pesantren pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pondok pesantren tradisional atau sering dengan nama lain salafi, dan pondok pesantren modern atau khalafi. Keduanya mempunyai ciri khas masing-masing seperti ciri khas pesantren tradisional dimana pengajaran bertumpu pada kyai atau mono mengajar, mata pelajaran yang disampaikan terbatas khusus dalam bidang agama dengan berpegangan pada kitab-kitab yang dikarang oleh para ulama-ulama abad ke VII dan tidak ada tingkatan atau kelas. Adapun di pondok pesantren modern mempunyai ciri sistem klasikal, yaitu adanya jenjang pendidikan, kemudian tenaga pengajar atau asatidz berjumlah banyak, dipimpin oleh kyai tapi tidak tertumpu, kurikulum pendidikan pengetahuan umum diajarkan berdampingan dengan pengetahuan agama dan adanya disiplin hidup di pondok yang ketat.
Kondep awal berdirinya pesantren yaitu sebagai pusat berlangsungnya transfer ilmu pengetahuan agama, sebagai penjaga dan pemelihara keberlangsungan agama Islam tradisional dan sebagai pusat pencetak ulama. Ha ini dibuktikan dalam proses pembelajaran dimana ilmu-ilmu keislaman menjadi prioritas utama. Pada beberapa tahun kebelakang pesantren hanya mengajarkan tentang pelajaran yang berhubungan dengan agama islam dan pendalaman kitab-kitab kuning, tapi seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat yang semakin maju dan sadar pendidikan. Pesantren menambah pelajaran yang diajarkan yaitu dengan dibarengi pengetahuan umum tekhnologi dan informasi.
Keterampilan hidup juga diajarkan di pesantren. Bedanya kalau jaman dahulu selain belajar agama santri diajarkan menanam, berkebun, memproduksi alat rumah tangga, dan berwirausaha lainnya. Dengan demikian santri dapat bercampur baur dengan masyarakat sekitar pondok. Akan tetapi di jaman sekarang khusunya pesantren modern. Pembelajaran Keterampilan hidup itu hanya sebatas teori, dan yang diprioritaskan adalah pembelajaran di kelas dan keterampilan ekstrakurikuler. Santri tidak bercampur baur dengan masyarakat sekitar pondok karena kegiatan dan disiplin di pondok pesantren yang ketat.
Jadi di pesantren, santri tidak hanya dididik denga keterampilan kognitifnya saja tapi afektif dan psikomotornya juga dilatih. Selain itu santri akan selalu diawasi dan dipantau 24 jam penuh serta semua aktivitasnya diarahkan agar sesuai dengan moral keagamaan. Dengan demikian proses pembentukan kepribadian santri dilakukan dengan sistematis.