Sayur yang sering kita jadikan makanan pelengkap nasi kebanyakan dibumbui anatara lain dengan asam. Seperti sayur kacang, sayur lodeh, dan lainnya pasti memakai asam sehingga rasanya menjadi sedap. Memang buah asam ini biasanya sering digunakan oleh ibu-ibu sebagai penyedap masakan. Tapi adapula yang menyeduhnya langsung menjadi wedang asam atau juga dibuat manisan asam.
Manfaat lainnya dar asam ini adalah sebagai salah satu bahan ataun ramuan obat herbal tradisional. Banyak penyakit yang dapat diobati dengan asam atau buah asam ini. Maka tak heran jika buah asam ini banyak dibuat jamu.
Asam jawa atau Tamarindus Indica diperkirakan berasal dari Negara-negara bagian Afrika Timur. Penyebarannya bahkan meluas sampai ke negara-negara di Asia dan eropa. Bahkan di India tanaman ini dinamakan “Tamar Hindi” yang artinya adalah Kurma dari India.
Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja, baik itu dataran rendah ataupun dataran tinggi. Pohonnya bisa mencapai ketinggian puluhan meter dan berdaun rimbun. Disaat musim kemarau daunnya akan berguguran atau meranggas dan dimusim hujan bertunas kembali. Pada saat itulah buah asam yang sudah tua dipunguti orang untuk dimanfaatkannya.
Pohon ini dapat dikatakan serbaguna, hampir semua bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Daunnya yang masih muda dapat dimanfaatkan untuk bumbu masakan, bisa juga diseduh dengan air panas dan ditambahkan gula untuk dijadikan wedang asam yang segar. Buahnya yang masih muda dijadikan bumbu masakan, sedangkan yang sudah tua dapat dijadikan manisan asam, bumbu masakan dan obat. Batang pohonnya apabila sudah tua lumayan keras dan dapat digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dan dijadikan papan. Cabang rantingnya dibuat kayu bakar dan daunnya yang rimbun bukan hanya sebagai pelindung dari teriknya sinar matahari, akan tetapi bisa dipakai sebagai pupuk hijau karena mengandung zat lemak yang akhirnya akan membusuk dan menyuburkan tanah.
Buah ini memang rasanya asam sekali, hal ini karena buah asam mengandung asam tatrat, asam sitrat, asam malat, dan vitamin C. Untuk dijadikan sebagai obat tradisional, berikut cara mengolahnya. Pilihlah asam ayang sudah tua, kemudian dikuliti dan dijemur 2 sampai 3 hari. Lalu buang biji dan seratnya hingga hanya tersisa dagingnya saja. Tambahkan gula dan garam secukupnya kemudian dikukus selama ½ jam dan dinginkan. Maka jadilah asam kawak atau asam jawa. Supaya asam kawak tahan lama, harus disimpan ditempat yang tertutup seperti toples dan dijemur sekali-kali.