Salah satu panorama yang indah di suguhkan di kota Bandung tepatnya di daerah Lembang yaitu Gunung Tangkuban Perahu., jaraknya kurang lebih 30 km di sebelah Utara Kota Bandung dengan ketinggian 2089 meter dari atas permukaan laut. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik, maka dinamakan gunung itu adalah Gunung Tangkuban Perahu karena bentuknya mirip dengan perahu yang terbalik. Ada Legenda sejarahnya kenapa gunung itu terbentuk.
Diceritakan bahwa ada seorang raja yang bernama Sungging Perbangkara sedang berburu di hutan kemudian dia kencing di daun caring, ada seekor babi hutan betina yang ingin merubah dirinya menjadi seorang manusia, sehingga dia meminum air kencing si Raja tersebut, kemudian babi itu hamil dan melahirkan seorang bayi yang sangat cantik, kemudian diberi nama Dayang Sumbi alias Larasati.
Dayang Sumbi sangatlah cerdas dan cantik, sehingga banyak para raja yang ingin meminangnya tetapi tidak ada satupun yang diplihnya, sehingga para raja tersebut berperang. Dayang Sumbi melihat kekacauan tersebut, sehingga dia mengasingkan dirinya ditemani si Tumang seekor anjing jantan. Ketika sedang menenun , torak yang di gunakannya itu jatuh ke bawah jurang dan Dayang Sumbi tidak bisa untuk mengambilnya, karena sulitnya mengambil alat itu, maka Dayang Sumbi melontarkan sebuah sumpah “ Siapa saja yang bisa mengambil torak itu maka jika dia brjenis kelamin laki-laki maka akan aku jadikan seorang suami, tapi jika berkelamin perempuan maka akan aku jadinkan seorang saudara”. Tidak di sangka Dayang Sumbi merasa kaget, ternyata yang mengambilnya adalah seekor anjing yang bukan lain adalah si Tumang.
Kemudian Dayang Sumbi menikahi si Tumang, dan di karuniai seorang anak yang diberi nama Sangkuriang. Anak itu tumbuh dengan gagah dan tampan. Ketika sedang berburu di temani si Tumang yang bukan lain adalah ayahnya, ada seekor babi, kemudian Sangkuring menyuruh si tumang untuk mengejar babi tersebut, karena si Tumang tidak menurut maka si Tumang di bunuh, dan dagingnya di berikan kepada ibunya. Awalnya Dayang Sumbi tidak tahu, tapi setelah tahu bahwa daging yang di makannya itu adalah daging suaminya sendiri, Dayang Sumbi sangat marah sehingga memukul kepala Sangkuriang . Sangkuriangpun pergi untuk mengembara bertahun-tahun lamanya.
Di tengah perjalanannya mengembara Sangkurian menemukan seorang gadis yang sangat cantik (Dayang Sumbi), kemudian mereka memadu kasih. Setelah lama berhubungan akhirnya Dayang Sumbi mengetahui bahwa Pemuda yang menjadi kekasihnya itu adalah anaknya sendiri. Untuk memisahkan hubungan itu Sangkuriang di suruh untuk membuat sebuah perahu dalam waktu satu malam sampai terbitnya sang fajar
Sangkuriangpun berusaha membuat sebuah perahu, tetapi di sisi lain Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menggagalkannya. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang, seketika fajarpun terbit dari ufuk barat. Karena Sangkurian gagal, dia menendang perahu tersebut ke arah utara sampai terbalik dan berubah menjadi sebuah gunung, dan sampai saat ini di sebut dengan Tangkuban Perahu.