Kekayaan tak Menjamin Kebahagiaan
Hai  sobat  yang berbahagia,  pernah baca atau dengar gak tentang raja midas ? Tentu tak asing lagi yaa tentang kisah raja midas yang tidak bahagia. Lha kenapa tidak bahagia padahal ia seorang raja? Penasarankaaan?!!! Makanya yuuk mari bacaa!! ^_^ jika pada sebelumnya Galih pamungkas telah posting tentang Membahagiakan orang tua tak elalu dengan harta, namun kali ini mungkin saya akan menggambarkan secara umum tentang kekayaan yang sesungguhnya, kekayaan yang haqiki dan abadi
Pada zaman dahulu kala di yunani kuno ada seorang raja yang amat rakus, hobinya selalu menumpuk-numpukan harta kekayaan, atau bisa dibilang tergila-gila pada emas. Midas namanya. bahkan saking tidak ingin di saingin oleh yang lainnnya ia meminta pada dewa dionsysus, dewa yunani yang teramat sakti untuk meminta agar ia memliki tangan ajaib, sehingga setiap barang yang ia sentuh seketika menjadi emas. Termasuk makanan. ketika itu ia mulai merasa lapar dan haus, namun ia menyadari bahwa tangan ajaibnya itu ternyata mendatangkan bencana baginya. Tak ada satu makananpun yang ia makan, karena semua yang di sentuhnya membeku menjadi emas. Penyesalan yang paling besar, ketika ia memeluk istri dan anaknya, merekapun berubah seketika menjadi patung emas. Akhirnya raja midas menjadi gila. Tak ada satu orangpun yang ingin mendekatinya karna takut menjadi emas. Ia benar-benar teramat menyesal bukan main, ternyata emas bukan segalanya.
Nah sobat, dari kisah di atas kita bisa memetik pelajarannya. Apaa tuuh? Tak selamanya kebahagian itu datang dari kekayaan. Banyak sekali orang-orang yang berpikir bahwa kekayaan itu sangatlah menyenangkan, padahal realitanya tidak begitu. Ada lho orang kaya yang bingung menggunakan uangnya yang begitu banyak sehingga ia menghambur-hamburkannya dengan membeli ini, itu dengan tidak bermanfaat. Mubazir sekali khan !! bahkan ia selalu tidak pernah merasa puas dengan yang di milikinya dan juga salah satu penyakit orang yang berharta itu takut. Takut kehilangan hartanya. Benar apa yang di katakan sayyidina Ali bin Abi Thalib “andaikan aku harus memilih antara ilmu dan harta, aku akan memilih ilmu. Harta harus di jaga sedang ilmu menjagaku”.
Namun bukan berarti kita tidak boleh kaya sob, justru kita di anjurkan oleh yang Maha kaya untuk kaya. Buktinya, ini tertulis melalui ayat-ayat, hadits-hadits, dan di contohkan melalui Rasulullah dan para sahabatnya.  “sebaik-baiknya harta berada di tangan orang beriman”, wasiat Nabi. Dengan begitu, orang beriman dapat menyetir dunia ke arah yang lebih baik. Kata kang ippho Santosa seorang motivator dan marketer muda, “Perlu di garis bawahi tebal-tebal KEKAYAAN BUKANLAH TUJUAN, MELAINKAN ALAT. Yang dengan alat ini, kita akan lebih mudah dalam; berzakat dan bersedekah, membiayai haji dan umrah orang lain, menuntut ilmu dan membiayai kegiatan keilmuan, menafkahi keluarga, menegakan ekonomi syariah, membangun sarana umat, dll.”
Tentu benar sekali semua tergantung pada niatnya dan cara pemakaiannya karna uang itu ibarat pedang bermata dua. Maksudnyaa? Satu sisi bermanfaat, tapi sisi lainnya berbahaya.
Tau gak sih sob, yang namanya orang kaya itu bukanlah orang yang banyak harta. Punya mobil yang mewah, punya rumah bertingkat-tingkat bak pencakar langit, punya emas, berlian,tembaga yang menumpuk segunung himalaya, tetapi orang kaya itu orang yang selalu ngerasa cukup dan puas terus bersyukur dengan apa yang kita miliki. Memang bersyukur dan merasa cukup itu suatu keniscayaan. Namun agama juga menganjurkan dan mengajarkan kita untuk jadi lebih baik dari hari kehari. Okay sob !
Ingat ya sob, kebahagiaan gak datang dari harta yang banyak, tetapi dari keridhoan Allah diantaranya memiliki orang-orang yang mencintai kita dan menyayangi kita, baik itu keluarga atau teman-teman kita.Dan juga kalau kita terlepas dari penyakit hati seperti, iri, dengki, hasud, dendam, dll. Maka kita sudah menjadi orang yang berbahagia. jangan lupa setiap kenikmatan yang telah di berikan oleh Allah kepada kita akan di mintai pertanggung jawabannya. Niatkan dan ikhtiarkan untuk ibadah karena Allah. Bersyukurlah agar hati selalu bahagia.Alhamdulillah ^_^

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *