Musibah bisa datang kepada siapa saja dan tanpa bisa kita duga. Semua manusia pasti pernah mengalami cobaan tertimpa musibah. Musibah merupakan cobaan yang paling tidak di inginkan oleh hampir semua manusia. Banyak manusia yang menerima cobaan dengan musibah ini mereka menjadi hidup lebih bersyukur dan kembali dekat kepada Allah. Akan tetapi tidak sedikit pula orang yang tertimpa musibah malah menjadi “aral” dan justru malah semakin jauh dengan Allah.
Islam mengajarkan kepada kita agar selalu tabah dan tawakkal ketika kita menghadapi musibah. Kata yang harus di ucapkan pertama kali oleh seorang muslim ketika mendapati musibah ialah mengucapkan kalimat:
Innaa Lillaahi wa inna ilaihi rooji’uun.
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan hanya kepadaNya lah kami akan dikembalikan.” (Q.s Al Baqarah Ayat 156).
Selain islam mengajarkan hal tersebut, Nabi Muhammad SAW Juga telah mengajarkan kepada kita untuk selalu beristirja saat kita tertimpa musibah. Dengan beristirja kita akan mendapatkan ketenangan dan keteduhan jiwa saat kita tertimpa musibah. Anjuran tersebut di sebutkan dalam suatu riwayat hadist Shaih yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim. Imam muslim telah meriwayatkan dalam kitabnya melalui Hadist yang disampaikan Ummu Salamah R.A. Beliau menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Yang artinya:
“Tidak Sekali-kali seorang muslim tertimpa suatu musibah. Lalu mengucapkan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT, yaitu : “ Innaa lillaahi wa Innaa ilaihi raaji’un; Allohumma’ jurnii fii mushiibathii wa akhlif lii khoiron minhaa” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kami akan dikembalikan. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantikanlah bagiku hal yang lebih baik darinya), melainkan Allah akan memberikan ganti yang lebih baik kepadanya......”
Diantara anda mungkin ada yang pernah mendengar kisah Ummu Salamah R.A. Ketika beliau tertimpa musibah yaitu dengan meninggalnya suami dari Ummu Salamah R.A yang bernama Abu Salamah. Dalam keadaan tersebut Beliau selalu beristirja kepada Allah SWT. Lalu, Allah SWT dengan sifat Maha pengasih dan penyayangnya memberikan ganti kepada Ummu Salamah R.A dalam musibahnya itu dengan memberikan sesuatu yang lebih baik, yaitu mendapatkan Kemuliaan dari Allah dengan dinikahi oleh Rasulullah SAW.
Subhanallah, sekali ya sahabat pembaca kita dapat mengambil hikmah pada kisah tersebut, bahwa ketika kita mendapatkan musibah kita harus senantiasa beristirja kepada Allah SWT dan bukan malah bersikap ‘Aral’ dan menjauhi Allah SWT. Karena dengan maha pengasih dan maha penyayang nya Allah. Musibah yang kita alami akan digantikan oleh Allah dengan yang lebih baik, penggantian tersebut bisa saja terjadi di dunia maupun nanti kelak di akhirat atau di kedua-duanya.