Review Film “XXI Short Film 2013” Antology film Pendek Kaya Rasa
XXI Short Film Festival Saat ini film pendek sering kali cenderung tidak dianggap dan sudah jarang orang yang mau menikmatinya. Padahal dari fitur film pendek inilah, mereka para pembuat film-film besar , yang sekarang mewarnai belantika warna perfilman Indonesia, Lahir. Cinema XXI berusaha membangkitkan kembali hal tersebut dengan menghadirkan beberapa film pendek untuk dinikmati para penonton. XXI sebagai jaringan bioskop yang terbesar di Indonesia menggelar Festival Film Pendek 2013. Setelah melakukan proses seleksi film akhirnya terpilihlah beberapa film pendek yang akan ditayangkan di Cinema XXI dan seluruh film dari pemenang akan disatukan dalam sebuah antalogy Film yang bertajuk ‘XXI Short Film 2013’ yang Kaya Rasa. Berikut judul-judul film pendeknya. 1. Jadi Jagoan Ala Ahok Pada film pendek ini berkisah tentang salah seorang tokoh politik. Yang sekarang menjadi wakil gubernur DKI Jakarta yakni Basuki Tjahtja Purnama alias Ahok. Film ini bersetting di Bangka Belitung yang mana pada waktu itu ahok memberanikan diri mengkampanyekan dirinya sebagai bupati yang padahal di kota tersebut 80% penduduknya Muslim. 2. Keripik Sukun Mbok Darmi Film pendek ini adalah sebuah film Animasi karya Heri Kurniawan. Awalnya film ini merupakan tugas akhir kuliahnya dan ia mencoba iseng-iseng untuk mendaftarkan ke Festival Film XXI dan akhirnya terpilih. Film ini cukup menarik dengan visualisasinya yang unik, meskipun masih banyak kekurangan pada beberapa minor. 3. Honey I’m Home Film ini bercerita tentang perjalan pulang seorang turisman yang sebelumnya telah di penjara selama 7 bulan karena telah mencuri sepeda. Film pendek bergenre documenter besutan Dosy Omar ini memang dapat dikatakan Semau Gue dalam membuat karyanya. Beberapa sempalan dramatisasi pada cerita ini terasa menganggu akan tetapi cukup relevan untuk membantu penyampaian pesan cerita. 4. Moriendo Moriendo adalah sebuah film animasi besutan Andrey pratama yang bercerita tentang seorang wanita galau yang berteman dengan seorang sosok tua yang suka mencabut nyawa. Nuansa depresif tersaji dalam film ini. 5. Wan An Film Wan An bercerita tentang sepasang sosok tua yang sudah rentan beretnis tionghoa dengan kehidupan mereka yang repetitif. Keunikan pada film ini yaitu kesuksesan dalam mengecoh penonton dengan permainan kematiannya. Film ini tidak terlalu istimewa tapi jika anda telah menonton film ini tidak akan terlupakan. 6. Salah gaul Salah gaul merupakan film terakhir pada jajaran antalogy film ini, film ‘Salah gaul’ menyoroti tentang  kehidupan anak 4L4y di Indonesia.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *