Indonesia sebagai Negara Bahari memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang terdapat dalam lautan. Namun, kekayaan alam bawah laut tersebut akan hilang, jika tidak dijaga kelestariannya. Saat ini, kerusakan terumbu karang yang merupakan sumber kehidupan biota laut sudah terjadi hampir di seluruh Indonesia. akibat dari terumbu karang yang rusak tersebut maka ikan-ikan yang hidup dilaut menjadi berkurang. Padahal Indonesia merupakan negara penyumbang terumbu karang yang cukup besar bagi ekosistem laut yang ada di Bumi.
Kerusakan terumbu karang tidak terlepas dari aktivitas manusia, baik di daratan maupun pada ekosistem di lautan. Kegiatan manusia di lautan yang dapat merusak terumbu karang adalah penambangan karang dengan bahan peledak, penggerakan di sekitar terumbu karang, serta penangkapan ikan dengan bahan peledak.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sedikit saja maka akan menjadi rusak keutuhannya karena kehidupan terumbu karang didasari oleh hubungan ketergantungan ribuan makhluk hidup.
Aktifitas manusia di darat yang dapat merusak kehidupan di lautan, diantaranya indrustri, pertanian melalui penggunaan pupuk anorganik pestisida, ataupun pembuangan limbah dan sampah merupakan kegaitan yang dapat berdampak negatif pada perairan pesisir dan lautan. Polusi yang terjadi di darat sudah semakin berat di udara hingga akhirnya dalam jumlah yang besar sudah larut ke dalam lautan. Hal tersebut akan menjadi penyebab yang mematikan bagi organisme yang ada di lautan.
Jika karang sudah tercemari maka karang akan berubah warna menjadi putih. Kejadian ini disebut juga pemutihan karang. Pemutihan karang merupakan perubahan warna pada jaringan karang dari warna alaminya menjadi warna putih pucat. Hal tersebut terjadi karena gangguan dari lingkungan seperti naiknya suhu air laut.
Gangguan alami lainnya yang dapat menyebabkan pemutihan karang antara lain tingginya tingkat sinar ulatraviolet, kekurangan cahaya dalam waktu yang lama, polusi, sedimentasi, dan penyakit. Jika karang memutih maka hilanglah alga simbiotiknya, yaitu Zooxanthellae yang banyak sekali hidup di jaringan karang. Demikian pula, apabila zooxanthellae musnah maka hilanglah pigmen warna yang memberikan warna pada karang sehingga akan menyebabkan pemutihan karang.
Jika pemutihan karang telah terjadi, maka ada beberapa karang yang dapat sembuh kembali dan ada juga yang tidak dapat sembuh atau mati. Karang akan hidup kembali apabila penyebab pemutihan hilang dan dapat mengumpulkan zooxanthellae kembali.