Tanah yang subur yang ada di Indonesia membuat tanaman apapun dapat tumbuh dengan subur. Tanah yang ada di Indonesia sangatlah subur dan dapat membuat tanaman tumbuh dengan baik dan subur. Hal ini membuat penggunaan pupuk pun sangat minim digunakan. Namun dengan berkembangnya zaman dan perubahan iklim yang terjadi di bumi membuat tanah yang ada di Indonesia tidak semuanya subur dan dapat di tanami. Terutama pada musim kemarau dimana tanah akan mengering dan keras sehingga tanah tersebut tidak dapat ditanami. Pada musim hujan pun hasil dari bercocok tanam tidak semuanya bagus karena ternyata tanah yang ada di Indonesia telah rusak. Kerusakan yang terjadi pada tanah di Indonesai adalah karena penggunaan pupuk yang terlalu sering dan belebihan. Pupuk sebenarnya sangat bermanfaat untuk membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan hasil yang berlimpah. Namun ternyata kandungan bahan kimia yang ada pada pupuk membuat tanah semakin hari semakin tidak produktif dan rusak.
Pupuk adalah penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah. Pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dikenal dikenal sebagai kompos, sedangkan pupuk anorganik dikenal sebagai pupuk buatan.
Pupuk disamping memberikan manfaat, juga ternyata menimbulkan kerugian. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat mencemari dan merusak lingkungan tanah. Selain itu, dapat menurunkan tingkat kesuburan lahan. Bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada petani karena biaya produksi menjadi tinggi. Akibat pemakaian pupuk anorganik secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat membuat tanah menjadi kering dan keras bahkan retak saking panasnya.
Tidak hanya pupuk anorganik yang dapat membuat kerusakan, ternyata pupuk organik juga dapat membuat berbagai macam penyakit. Penggunaan pupuk organik yang berlebihan dan terus-menerus dapat memicu timbulnya berbagai penyakit. Penyakit-penyakit tersebut seperti ganguan fungsi syaraf, kerusakan hati, paru-paru, ganjil, penurunan kesuburan, dan kanker. Salah satu bahan makanan yang berpotensi mengandung residu pestisida berbahaya adalah beras. Beras adalah bahan pangan utama yang dikonsumsi setiap hari.
Sebaiknya penggunaan pupuk organik dan anorganik dilakukan secara seimbang dan bergantian antara pupuk organik dan pupuk buatan. Hal ini dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal. Dengan demikian, kesuburan tanah dapat terjaga serta tanaman dapat tumbuh dengan baik.