Sesungguhnya manusia hidup, berjalan atau berlari dalam pengembaraan-Nya, kita diingatkan "Tidak semata-mata Aku ciptakan Jin dan Manusia hanya untuk menyembah-Ku". Cepat atau lambat rahmat dan karunia Allah itu, tergantung manusia itu sendiri dalam menuju atau mendekatkan diri kepada-Nya. Allah adalah segala-galanya, jadikanlah Al-Quran dan As-Sunnah pedoman atau panduan menuju-Nya.
Adapun yang tidak meyakini akan adanya Allah SWT, adalah musibah yang amat besar! Secara populer, orang mengatakannya dengan "Atheis" tidak ber-Tuhan, tidak percaya akan adanya Allah. Gambaran tersebut Sa'id Hawwa (Khalafush-Shalihin) mengilustrasikan sebagai berikut:
Pada suatu hari disebuah sekolah dasar disalah satu wilayah Negara Rusia, Ibu Guru bertanya pada muridnya;
"Anak-anak apakah ini namanya?"
"Penghapus bu Guru"
"Benar!" kata Bu Guru.
"Apakah kalian melihatnya?" Tanya Ibu Guru.
"Iya, melihat!", Jawab murid
"Berarti penghapus itu ada", kata Bu Guru.
"Apakah kalian semua melihat Tuhan?" Bu Guru bertanya lagi.
Anak-anak hampir serempak menjawab dengan tegas; "Tidaaaak!"
Bu Guru berkata dengan meyakinkan; #"Berarti Tuhan itu tidak ada!".
Dengan penuh keberanian, seorang murid yang cerdas mengacungkan tangan sambil berdiri, lalu berkata; #"Teman-teman, apakah kalian dapat melihat akal Ibu Guru?"
Anak-anak serempak menjawab; #"Tidaaak!"
Dengan tenang si murid tadi berkata, "Kalau begitu Ibu Guru kita juga tidak berakal".
Itulah sedikit dialog antara guru dan murid dibelahan bumi yang tidak meyakini adanya Tuhan, yang menjadikan hal material menjadikan dasar alasan utama. Sehingga terhadap immeterial (tidak tampak/ghaib) mereka sungguh sangat tidak mempercayainya.
Secara garis besar manusia hidup didunia ini terbagi 2 (dua);
Pertama golongan Spiritual yaitu manusia yang meyakini akan adanya pencipta dan pengatur dunia ini dan menyerahkan segala urusannya kepada Yang Maha Pencipta.
Kedua adalah Kaum Material , yaitu manusia yang hanya memikirkan hal-hal bersifat material, yang tampak oleh kasat mata, dan hal-hal material adalah ukurannya.
Perhatikan sebagaimana Allah berfirman; "Ini (Al-Quran) adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan Ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran". (Q.S.Shaad : 29)
"Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertaqwa". (Q.S.Al-An'am : 153) semoga bermanfaat bagi pembaca yang arif