Seseorang pasti akan mengalami beberapa masa/fase pembentukan kepribadian dalam hidupnya. Artinya kepribadian seseorang akan bergantung dari perjalanan hidupnya dan lingkungan yang mempengaruhinya. Masalah yang biasanya dihadapi pada saat dewasa biasanya dapat diseesaikan dengan pemikiran yang matang dan dewasa. Namun, masalah yang biasanya menjadi perbincangan yaitu masa remaja dan anak-anak, dimana pada masa itu kita berada di tahap peniruan, artinya kita meniru apa yang kita lihat sebagai bentuk pencarian jati diri. Masalah yang biasa dihadadapi pada fase ini adalah Bullying.
Bullying adalah kegiatan memojokan/mengintimidasi seseorang sehingga orang tersebut terkucilkan, biasanya karena orang tersebut berbeda dari yang lain. Menurut penelitian para psikolog, bullying bisa mengakibatkan masalah kesejahteraan dan sosial. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan anak yang dikucilkan akan merasa tidak punya teman dan anak yang mengucilkan pun akan selalu melihat anak lain dari sisi negatifnya sehingga dia akan selalu mengucilkan anak lainnya. Bullying ini akan berdampak jangka panjang dan signifikan. Masalah ini rupanya tidak bisa diabaikan karena merupakan bagian dari pertumbuhan hingga kedewasaan. Namun haruskah demikian?
Masalah ini sangat serius karena biasanya korban bullying yang paling menderita. Mereka akan mengalami gangguan kesehatan pada saat dewasa nanti. Misalnya, mereka akan menjadi perokok berat atau pemabuk karena merasa selalu terkucilkan, yang akhirnya membawa penyakit yang lebih serius. Mereka adalah kelompok paling rentan karena emosi mereka tidak teratur, tidak ada dukungan untuk mengatasinya. Selain itu masalah lainnya yaitu sulitnya mereka berinteraksi sosial pada saat mereka dewasa. Mereka cenderung tidak betah berada di suatu tempat dengan banyak orang dan lebih suka menyendiri. Sehingga pada saat mereka dewasa nanti, mereka akan kesulitan mempertahankan pekerjaan karena sulit mempercayai orang lain dan juga mereka akan sulit menjalin hubungan yang serius seperti percintaan dan persahabatan jangka panjang.
Masalah ini memang tidak bisa diabaikan, namun sepertinya aturan di sekolah saja tidak cukup mengontrol keseharian anak-anak. Maka dari itu perlu ada tindakan lain seperti pendekatan individu ke setiap anak atau bimbingan konseling di sekolah yang lebih dimaksimalkan agar pada akhirnya masalah ini dapat teratasi dan terdeteksi sehingga tidak berkelanjutan.