Bahaya Jika Tidak Menggunakan Deterjen Ramah Lingkungan
Baju merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dipenuhi dan dijaga kebersihannya karena digunakan setiap hari dan bersentuhan langsung dengan kulit. Agar tetap nyaman digunakan dan terbebas dari penyakit maka harus selalu dibersihkan dan salah satunya adalah dengan menggunakan deterjen. Deterjen yang harus digunakan adalah deterjen ramah lingkungan karena jika deterjen tersebut menggunakan bahan kimia terdapat efek negatif tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk lingkungan.
Dalam deterjen yang diteliti oleh University of Washington yang dilansir oleh The Science Daily News di bulan Juli, 2008 yaitu semua deterjen yang setidaknya mengeluarkan 1 karsinogen yang menurut EPA dapat berbahaya atau beracun. Karsinogen yang ada dalam deterjen diantaranya yaitu formaldehyde, phthalates, ABS (alkyl Benzene Sulfonat), bahan pemutih, bahan pencerah, petrokimia.
Bahan yang digunakan untuk deterjen yang tidak termasuk ke dalam golongan deterjen yang ramah lingkungan, dapat mengakibatkan berbagai hal negatif bagi lingkungan diantaranya adalah biota di air seperti di sungai ataupun di laut yang dapat mengakibatkan biota laut, baik hewan ataupun tumbuhan mengalami cacat, mutasi gen bahkan mati. Karena air limbah dari deterjen yang mengandung bahan kimia, kadar mercury juga dapat meningkat dan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan di laut, namun juga makhluk hidup termasuk manusia yang mungkin mengkonsumsi ikan yang mengandung mercury ataupun timah hitam. Bahan kimia dalam deterjen juga dapat menimbulkan polusi udara dan air.
Deterjen yang mengandung bahan kimia juga berdampak negatif bagi kesehatan manusia, diantaranya yaitu:
- Formaldehyde: Mengiritasi sistem pernafasan dan menyebabkan mual.
- Phthalates:
- Mengganggu kesehatan reproduksi terutama sistem reproduksi pria.
- Menurunkan jumlah serta kualitas sperma.
- Meningkatkan resiko kanker hati.
- Menyebabkan asma dan alergi.
- Bahan pencerah: Meningkatkan resiko kerusakan kulit misalnya alergi dan kanker kulit.
- Bahan pemutih:
- Mengganggu kinerja saraf.
- Meningkatkan resiko terkena penyakit paru-paru.
- Mengalami masalah sistem reproduksi.
Untuk memilih deterjen ramah lingkungan, hindari untuk memilih deterjen yang mengandung ABS dan sebaiknya pilih yang mengandung LAS, pilih yang tidak mengandung fosfat dan memiliki busa yang sedikit. Busa yang banyak yang diakibatkan karena penggunaan bahan kimia tersebut dapat menyebabkan dampak yang negatif bagi lingkungan. Kandungan NaOH yang sedikit juga lebih bersahabat dengan tangan sehingga tidak membuat tangan menjadi panas. Anda dapat memilih Rinso Anti Noda Cair. Produk Rinso yang berbentuk cair ini lembut di tangan, mudah untuk meresap di kain sehingga noda menjadi lebih cepat dan mudah untuk terangkat. Dengan menggunakan Rinso Anti Noda Cair, baju Anda akan menjadi lebih bersih dan segar dan tidak meninggalkan residu sehingga badan tidak gatal ketika mengenakan pakaian. Jadi, gunakan Rinso Anti Noda Cair untuk melawan noda membandel dan tetap ramah lingkungan!