Kondisi keimanan manusia di alam yang penuh dengan godaan dan rayuan ini terkadang seperti keadaan cuaca yang tidak menentu dan cukup sulit untuk diprediksi, pagi-pagi hujan siang harinya bisa panas atau sebaliknya. Hal tersebut juga berlaku pada keimanan kita yang terkadang bisa berubah, ketika malam hari ia rajin dalam beribadah kepada Allah Swt, tetapi waktu pagi harinya dosa-dosa pun ia lakukan.
Hakikat sifat manusia yang terkena hilaf dan lupa membuat kita harus selalu dapat membuat “vitamin” pembangkit gairah keimanan dalam mengistiqamahkan diri pada jalan yang diridhai-Nya. Cara-cara tersebut sebenarnya ada disekitar kita tetapi kadang kita suka lupa atau sengaja melupakannya. Diantara perkara yang dapat membangkitkan keimanan adalah:
- Pengamatan atas ciptaan Allah. Alam raya yang terhampar luas di sekitar kita adalah bukti dari Maha Kuasanya Allah, yang di dalamnya rahasia ciptaan Allah Swt yang baru-baru ini dapat terungkap sebagian darinya. Bagi mereka yang beriman dan suka merenungi akan ciptaan-ciptaan Allah yang tersebar di alam semesta, membuat hatinya semakin yakin akan Kemahakuasaan Allah Swt. Ciptaan Allah atas gunung, lautan angkasa atau dirinya sekali pun membuatnya bergerak untuk selalu menjadi hamba yang senantiasa bersyukur, yang pada akhirnya menambah keimanannya kepada Allah Swt.Firman Allah Swt, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?. (QS. Fushilat:53)
- Rasa cinta dan persahabatan. Setiap orang pastinya membutuhkan akan rasa cinta dan persahabatan. Bagi sebagian besar dari kita amatlah sulit mencari rasa cinta dan persahabatan yang sesungguhnya. Mereka merasa sulit mencari rasa dan persahabatan yang sebenarnya karena cinta dan persahabatan yang terjalin didasari bukan karena keimanan. Jika orientasi cinta dan persahabatan dibangun hanya karena materi maka tunggulah saat hancurnya. Tetapi bagi orang-orang beriman rasa cinta dan persahabatan dibangun hanya karena Allah. mereka mencintai, bersahabat bukan karena materi untuk keuntungan semata tetapi karena cinta dan iman yang tulus karena Allah.
- Membela kebenaran. Orang-orang yang beriman dalam hatinya tersimpan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama muslim. Ia tidak ridha jika saudara seimannya diusik oleh orang lain. Ada hasrat untuk ikut menyelamatkan kehidupan mereka yang tertindas, yang di dzalimi oleh orang lain. Dia siap memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil dalam membantu saudaranya. Segala kedzaliman yang ada di bumi harus diperangi demi tegaknya kebenaran.Tugas dalam membela kebenaran dan mencegah adanya kemungkaran terdapat dalam firman Allah Swt, ”Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik”. (QS. Al-A’raf:165)