Bagi mereka yang menikah pasti mengharapkan calon pasangannya kelak adalah mereka yang sesuai dengan kriterianya, terutama kriteria agama. Karena penilaian agama adalah penilaian utama ketika kita akan melangsungkan pernikahan. Sebagaimana hadits dari Abdullah bin ‘Amr,
Rasulullah Saw bersabda, “Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya itu akan memburukkannya; dan jangan menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi hartanya membuatnya melampui batas. Tetapi, nikahilah wanita atas perkara agamanya. Sungguh hamba sahaya wanita yang sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tapi taat beragama adalah lebih baik”. (HR. Ibnu Majah).
Hadits di atas secara jelas memberikan faktor agama sebagai pilihan utama dalam memilih calon pasangan hidup. Selain itu juga harus dipahami mengenai tipe-tipe wanita yang sebaiknya kita jauhi ketika akan menikah. Dalam Istilah orang Arab ada enam tipe yaitu:
- Mannanah, yaitu tipe wanita yang suka mengungkit-ungkit akan kebaikan dihadapan suaminya. Ia merasa banyak jasanya kepada suami, bahkan tanpa adanya dia maka suaminya tidak ada apa-apanya. Seperti ucapannya, “Aku telah banyak berjasa padamu ini dan ini.
- Annanah, yaitu tipe wanita yang banyak mengeluh akan keadaan dirinya, ekonomi keluarga atau anaknya. ia juga sering mengeluh karena merasa serba sakit baik itu benar-benar sakit atau pura-pura sakit.
- Haddaqah, yaitu wanita yang suka melihat segala sesuatu dengan matanya dan menginginkannya. Ia mengadukan keinginan tersebut dan memaksakan keinginannya kepada suaminya supaya membelikan apa yang diinginkannya. Walaupun secara materi suaminya tidak mampu untuk membelikannya.
- Hannanah, yaitu tipe wanita yang selalu dan senantiasa membicarakan atau merindukan mantan suaminya yang terdahulu, atau anaknya dari suami yang lain.
- Barraqah, yang dalam pengertiannya mengandung dua makna. Pertama,wanita yang setiap harinya selalu menghias dirinya agar nampak berkilau dan banyak yang memperhatikannya. Kedua, ia yang suka marah akan makanan. Ia ingin memiliki makanan yang terbanyak dan menguasainya.
- Syaddaqah, yaitu wanita yang banyak bicara, dan tidak dapat mengontrol lisannya. Ia membicarakan segala hal yang tidak penting dan tidak ada manfaatnya. Bahkan berbicaranya menjadi hal-hal yang berdosa karena banyak membicarakan aib orang lain.