Garut merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat yang kaya akan potensi wisata. Potensi wisata yang menjadi andalan kabupaten ini adalah wisata alam. Garut memang memiliki alam yang sangat indah. Wisata pantai, Taman Satwa, Pemandian Air Panas, Wisata kawah Bumi, Wisata Danau, Air terjun, Wisata budaya dan masih banyak lagi.
Saya tidak akan membahas semua objek wisata tersebut dalam satu artikel ini, karena tidak mungkin hanya disatu artikel mampu memberikan deskripsi objek wisata yang sangat banyak tersebut. Kali ini saya akan membahas salah satu objek wisata saja yaitu Objek Wisata Cagar Budaya Situ Candi Cangkuang.
Wisata Situ Candi Cangkuang adalah Objek Wisata yang sangat unik. Tahukah anda bahwa jawabarat juga punya candi, dan itu ada dikabupaten garut namanya candi cangkuang. Candi cangkuang menurut sumber sejarah dibangun oleh kerajaan sunda pertama yaitu kerajaan galuh.
Disini selain kita dapat mempelajari sejarah dan budaya kita juga bisa menikmati keindahan pemandangan disekitarnya yang cukup indah. Candi cangkuang sendiri berada ditengah danau yang disebut Situ Cangkuang. Makanya, objek wisata ini Disebut Situ Candi Cangkuang. Untuk sampai ketempat candinya kita harus melewati dulu danau dengan menaiki rakit yang sudah disediakan di tempat tersebut.
Lokasi Candi Cangkuang tepatnya berada di Desa Cangkuang kecamatan Leles. Asal-usul nama cangkuang Berasal dari nama pohon yang terdapat pada sekitar objek wisata tersebut yaitu pohon cangkuang (Pandanus Furcatus).
Disekitar candi cangkuang, ada yang sangat unik sekali, seperti yang kita ketahui bahwa candi adalah bangunan khas agama hindu. Akan tetapi, justru disamping candi tersebut malah terdapat makam Seorang Syeikh yang bernama Syeikh Arif Muhammad. Syeikh Arif Muhammad, dulunya adalah seorang Tentara Kerajaan Mataram yang berasal dari jawa tengah yang awalnya ditugaskan untuk menyerang Penjajah Belanda di daerah Batavia pada abad ke 17. Akan tetapi, dalam penyerangan tersebut beliau mengalami kegagalan, setelah mengalami kegagalan dalam penyerangan Syeikh Arif Muhammad memutuskan untuk berkelana sampai akhirnya sampai di Daerah Cangkuang ini. Beliau menetap untuk mengajarkan dan menyebarkan agama islam didaerah ini, yang tepatnya di lokasi yang bernama Kampung Pulo. Kampung pulo terletak satu kawasan dan sangat dekat dengan lokasi candi. Jika anda ke objek wisata ini anda juga jangan sampai melewatkan berkunjung ke kampung pulo ini. Karena kampung Pulo penduduknya mempunyai adat istiadat yang unik.
Dikampung pulo terdapat 7 buah bangunan yang masing-masing enam bangunan rumah unik yang berjejer saling berhadapan, ditambah 1 buah masjid yang berada diantara rumah yang berjejer tersebut. Deretan bangunan tersebut sejak dahulu tetap segitu, karena menurut peraturan adat istiadat kampung pulo tersebut bangunan yang ada tidak boleh ditambah atau dikurangi. Dan penghuni kampung pulo sendiri haruslah terdiri dari 6 keluarga tidak boleh lebih. Jika diantara keluarga tersebut ada yang menikah yang otomatis keluarga tersebut akan menjadi bertambah maka salah satu keluarga diantara mereka harus keluar dari kampung pulo tersebut.
Selain terdapat Candi, Situ, dan Kampung adat Pulo. Di objek wisata ini juga terdapat musim jejak sejarah peninggalan daerah setempat.