Di bawah ini beberapa ikan laut yang diduga sebagai hewan purba yang telah berefolusi untuk bisa bertahan hidup dengan lingkungan sekarang. Diantaranya:
1. Ikan Sturgeon
Berbeda dengan ikan Coclackhan ikan Sturgeon yang termasuk ikan purba yang masih hidup ini panjangnya melebihi ikan Coclackhan yang hanya sekitar 2 meter, tapi ikan ini bisa mencapai 5,5 meter dan berat 2000 Kg.
Sturgeon dapat dijumpai di Amerika Selatan dan sepanjang Yeurasia. Berbeda dengan ikan Coclackhan yang merupakan ikan predator, ikan Sturgeon tidak memiliki gigi dan tidak mampu mengunyak mangsa. Namun spesies yang besar mampu menelan salmon dan bayi anjing laut. Ikan Sturgeon juga memiliki 4 helai kumis yang ada di mulut yang berguna untuk mendeteksi keberadaan kerang, plancentea dan ikan kecil. Beberapa spesies Sturgeon dipanen sebagiannya untuk dikembangbiakan. Karena ikan purba ini sangat lamabat dalam perkembangannya, mereka rentan terhadap eksploitasi dan ancaman ikan lainnya.
2. Hiu Goblin
Hiu gobilin merupakan salah satu spesies hiu yang kabarnya sudah ada sejak zaman megalodon. Hiu putih raksasa sebesar kapal pesiar yang hidup 20 juta tahun yang lalu. spesies hiu ini memiliki mulut moncong dan sebagian tubuhnya berwarna merah muda, mulutnya terdapat rahang sebagai pemancar. Hiu goblin bisa tumbuh hingga 3,8 meter, mereka termasuk hiu yang bergerak lamban dan hidup di sekitar kedalaman 1200 meter seperti laut Pasifik dan Atlantik, kabarya sering ditemukan diperairan Jepang.
Padatahun 2007 silam terjadi penemuan ikan hiu goblin ini tertangkap di Tokyo dengan panjang sekita 1,3 meter di kedalaman 200 meter.
3. Hiu Frilled
Berbeda dengan hiu goblin salah satu hiu purba yang masih hidup yaitu Hiu Frilled atau hiu berjumbay yang memiliki panjang sekitar 2 meter. Hiu Frilled kabarnya sudah ada sejak 95 juta tahun yang lalu. Hiu ini memiliki warna cokelat gelap dan tubuhnya seperti belut dan terdapat jumbai yang melekat pada insang yang berjumlah 6 pasang, hiu ini juga memangsa hiu lain yang lebih kecil. Ikan ini ditemukan pertama kali diperairan Jepang pada 21 Januari 2007, penyebarannya pun merata di samudera Atlantik dan Pasifik.