Menurut sebagian orang Candi Kalasan dikenal juga dengan Candi Kalibening. Candi Kalasan terletak di Des. Kalibening Kab. Sleman Yogyakarta. Dari Yogyakarta lokasinya hanya berjarak kurang lebih 15 Km dan membuat candi yang berukuran mungil ini lumayan banyak di kunjungi oleh para wisatawan. Selain itu juga candi ini terletak tidak jauh dari Candi Perambanan sehingga akan membuat para wisatawan untuk mampir melihatnnya.
Sejarah Candi Kalasan berawal dari ditemukannya sebuah prasasti yang bernama Prasasti Kalasan berbahasa Sangsakerta dengan ditulis menggunakan huruf Pranagari dan juga berangka tahun 778 Masehi. Di dalam prasasti itu disebutkan tentang pembangunan sebuah tempat yang suci untuk menghormati Dewi Tara dan juga sebuah Vihara untuk para pendeta Budha. Pembangunan ini berlangsung pada pemerintahan Maharaja Tejapurnapana Penangkaran atau juga disebut sebagai Rakai Panangkaran berasal dari Dinasti Syailendra.
Candi Kalasan merupakan sebuah candi yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 34 meter x 45 meter, namun alas dibawahnya memiliki bentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 X 45 meter dengan tinggi 20 meter dari tanah, maka candi ini keseluruhan berukuran 34 meter. Walaupun candi ini memiliki 4 buah pintu dengan 2 tangga, namun hanya pintu yang ada di Timur yang bisa masuk ke dalam candi.
Badan dari candi ini berbentuk bujur sangkar, asalnya berisi berbagai bentuk arca, namun sangat disayangkan banyak dari arca tersebut telah hilang serta rusak.
Ada hal yang sangat unik dari sejarah candi kalasan ini yaitu Vajralepa atu Bajralepa, yitu seperti sebuah lapisan pelester untuk melapisi bagian dari luar candi. Bajralepa tersebut jarang ditemukan pada bangunan candi yang lain, namun bisa di temukan di sebuah candi yang tak jauh dari Candi Kalasan yaitu Candi Sari.
Kemiripan arsitektur ini dimiliki oleh kedua candi tersebut, selain Bajralepa, ada juga hal yang unik lainnya yaitu, memiliki relief yang di pahat secara halus yang berupa selur-selur, relung, stupa, ceruk dan juga sebuag Gana yang berupa pahatan arca-arca manusia kerdil.
Walaupun candi kalasan ini sudak mengalami pemugaran dan penataan ulang, namun ada beberapa bagian candi yang hilang bahkan diletakan begitu saja. Namun meski begitu, candi ini masih merupakan sebuah situs yang bersejaran dan cocok untuk di kunjungi.