Diantara kita pasti banyak yang tidak mengetahui dan bahkan baru mendengar Kesenian Surak ibra yang berasal dari kabupaten Garut. Bagi warga garut sendiri kesenian surak ibra tidak cukup familiar bahkan orang garut sendiri banyak yang tidak mengatuhi kesenian yang satu ini.
Kesenian Surak Ibra adalah suatu kesenian yang termasuk kedalam kesenian kolosal. Pada pementasannya kesenian Surak Ibra ini dibawakan dengan cara yang unik, semarak, meriah dan gembira. Ada dua versi kesenian surak ibra ini, yaitu versi dari cibatu dan yang satunya lagi surak ibra yang berasal dari desa cinunuk, wanaraja. Akan tetapi meskipun mempunyai dua versi pada dasarnya kedua versi dari kesenian surak ibra ini memiliki kesamaan yang mirip.
Surak Ibra menurut versi Pertama diklaim bahwa surak ibra diciptakan oleh pak ibra yang merupakan seorang pendekar yang berasal dari desa kertajaya kec. cibatu Kab. Garut, dan awalnya merupakan gabungan dari berbagai kesenian yang ada didaerah itu seperti kesenian badeng, ngadu lisung dan seni keprok alias tepuk tangan. Pada perkembangannya hanya seni keproklah yang dikembangkan karena seni-seni yang disebutkan tadi sudah tidak aneh lagi dimasyarakat, dan mungkin masyarakat sudah bosan melihat kesenian tersebut. Jadi untuk menggairahkan kembali kesenian setempat maka diciptakanlah atau dikolaborasikanlah kesenian setempat menjadi satu agar terkesan lebih ‘wah’ dan lebih meriah.
Menurut salah satu sumber, dikatakan bahwa surak ibra telah diturunkan kepada tiga generasi. Generasi yang pertama ialah witarma lalu kemudian diturunkan lagi kepada Entas. Ditangan Entas inilah Kesenian surak ibra mulai dikenal luas dikalangan masyarakat . yang menjadi keunikan dan ciri khas pada surak ibra versi cibatu ialah ketika pementasannya selalu menggunakan media magis. Karena pada surak ibra versi cibatu pemainnya selalu dimasuki makhluk gaib seperti pada kesenian kuda lumping. Keunikan lainnya pada surak ibra versi cibatu ialah sebelum pementasan dilakukan mereka harus terlebih dahulu menyediakan sesajen dan alas sesajen yang sebelumnya diberkan mantra. Kesenian surak ibra kenapa disebut sebagai salah satu kesenian kolosal karena pada pementasannya banyak sekali orang yang terlibat. Iringan musik juga mengiringi pada pertunjukan ini. Musik yang mengiringi pada pementasan kesenian surak ibra versi cibatu ini tak banyak berbeda dengan musik pengiring pada acara pencak silat. Akan tetapi, memang ada sedikit penambahan alat musik seperti angklung dan dogdog.
Sedangkan, pada kesenian surak ibra versi kedua tidak ada unsur magis dalam pementasan keseniannya dan hal ini yang membedakan surak ibra versi pertama dan kedua. Menurut salah satu sumber, mengatakan bahwa surak ibra pada versi kedua ini berasal dari kampung sindangsari desa cinunuk, wanaraja dan di ciptakan pada tahun 1910 Masehi. Dan pencetus serta pencipta surak ibra ini ialah Raden Papak atau nama aslinya Raden Wangsa Muhammad. Untuk kesenian surak ibra versi yang kedua sudah diturunkan kepada empat generasi dan konon katanya surak ibra versi kedua ini diciptakan sebagai media sindiran untuk kaum penjajah yaitu belanda. Versi yang kedua ini lebih menonjokan sisi hiburan daripada magis.