Wanita adalah makhluk mulia yang Allah ciptakan untuk menjadi “teman” bagi lelaki yang akan menjadi imamnya. Dibalik kelembutan dan kemanjaannya ada rasa tanggung jawab dan kepekaan yang tidak dimiliki oleh lelaki. Dalam dirinya pun terdapat kasih sayang bagi anaknya kelak, rasa sayang yang dapat menjadikan suami dan anak-anak mereka hidup bersama dalam kebahagiaan.
Namun dibalik segala keistimewaan yang diberikan Allah kepadanya, dalam diri mereka pun terdapat potensi yang dapat membawa seorang lelaki yang taat menjadi durhaka, mereka yang sabar menjadi pemarah, dan juga membawa keluarganya kepada jalan yang sesat. Tentunya untuk menjadikan seorang wanita yang benar-benar menjadi istri yang shalihah harus ada usaha dari awalnya, sehingga sebelummenjadi bidadari di surga, jadi bidadari untuk suami dan anak-anaknya dulu.
Menjadi bidadari bumi tidak akan seperti bidadari surga yang anggun, wangi dan rupawan, yang tubuhnya selalu ramping dan bercahaya. Karena bidadari bumi ialah selalu mengurus suami dan anaknya, memasak bagi mereka, mencuci pakaian, dan mngurus segala kebutuhan keluarganya. Mungkin tubunnya tidak selalu ramping atau kulitnya yang akan menjadi keriput suatu saat nanti. Tetapi di balik itu ada kasih sayang dan cinta yang penuh keikhlasan kepada keluarganya. Bagi seorang wanita yang selalu ingin mendapat perhatian menjadi hal yang lumrah untuk bersih-bersih diri, memakai pakaian dan parfum yang mahal demi menyenangkan suaminya, anak-anaknya, dan juga saudaranya, itu tidak menjadi masalh selama masih ada dalam koridor syariat Islam.
Namun tatkla kewajibannya datang sebagai ibu dari anak-anaknya dan istri bagi suaminya, maka segala pernak-pernik penampilan dirinya pun rela ia tinggalkan demi mengabdi kepada keluarganya. Saat seorang wanita menekuni kewajibannya, maka keringat yang membuat bau badannya rela ia jalani. Memasak bahan makanan yang membuat badannya bau pun ia lakukan dengan penuh keikhlasan. Dan dengan semua kerelaan dan kesabarannya dalam mengurus keluarganya menjadikan ia bidadari di rumah tangganya. Menjadi bidadari sebelum bidadari dari surga, bahkan kedudukannya lebih mulia dari bidadari surga. Insya Allah.