Pembunuhan bisa saja di lakukan oleh seseorang yang sadar maupun tidak sadar dengan beberapa alasan tertentu. Berbagai alasan di lontarkan oleh seorang tersangka guna untuk meringkan hukumannya yakni mulai dari masalah percintaan, bisnis, rumah tangga dan lain sebagainya. Namun pada pembunuhan yang akan saya sampaikan berbeda dengan pembunuhan yang seperti dulu di lakukan oleh orang – orang, pembunuhan yang di lakukan sekarang yakni lebih sadis dengan cara memutilasi korban / biasa di sebut juga memotong bagian korban sampai beberapa bagian. Hal tersebut memang sangat tidak manusiawi di lakukkan oleh sesama manusia. Perbuatan membunuh dan di bunuh jelas merugikan keduanya, oleh karena itu bersikap baik seadanya sangat di perlukan guna menertibkan kehidupan yang lebih baik.
Terdengar kabar bahwa seseorang yang di mutilasi tersebut yakni seorang warga Negara Indonesia (wni ) yang bernama mayang prasetyo. Mayang merupakan seorang trans gender dari laki – laki menjadi seorang wanita. Mayang di ketahui di bunuh oleh marcus peter volke yang merupakan suaminya sendiri. Untuk mengungkap kasus motif pembunuhan yang di lakukan marcus, detektif turun tangan untuk mengusut kasus ini.
Seperti yang telah di kutip dari laman the guardian edisi 8 oktober 2014 kemarin, tom armitt yang merupakan seorang detektif senior kepolisian Australia, mengatakan bahwa pada saat itu dirinya sedang focus bahwa motif pembunuhan sadis tersebut merupakan sebuah kekerasan dalam rumah tangga yang sangat kelewat batas. Marcus di ketahui membunuh mayang pada malam jum’at / pada jum’at pecan dengan memutilasi yang di lanjutkan dengan memasak tubuh mayang yang merupakan istrinya sendiri. Itulah beberapa informasi mengenai pembunuhan sadis yang di lakukan suaminya terhadap mayang prasetyo.