Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan kapur yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada daerah tertentu memiliki aliran sungai atau danau untuk mandi. Warisan dari generasi ke generasi, tradisi ini diyakini telah berlangsung selama berabad-abad.
Latar belakang balimau adalah membersihkan diri lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, menurut ajaran Islam, yang menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Dengan kelahiran, memurnikan diri sendiri adalah mandi bersih. Zaman kuno tidak semua orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tidak ada sabun, daerah kekurangan air, atau bahkan karena kesibukan kerja atau alasan lain. Ketika pengganti sabun di beberapa daerah di Minangkabau yang Linden (kapur), karena melarutkan minyak atau keringat dari tubuh.
Tabuik (Indonesia: Ark) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, kematian Imam Hussain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh orang-orang Minangkabau di daerah pesisir Sumatera Barat, khususnya di Pariaman. Festival ini mencakup reenactments Pertempuran Karbala, dan memainkan drum Tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah dibawa selama prosesi upacara. Meskipun memulai upacara Syiah, tapi populasi terbesar di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara yang sama, sebagian besar Sunni. Di Bengkulu juga dikenal dengan nama Tabot.
Tabuik diturunkan ke laut di pantai Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia
Tabuik upacara jangkar kapal yang dilakukan setiap tahun di Pariaman pada tanggal 10 Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh kekuatan Syiah Muslim Tamil India, ditempatkan di sini dan kemudian menetap selama pemerintahan Inggris di Sumatera Barat.
Makan bajamba atau disebut juga barapak makan adalah makan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan duduk bersama dalam sebuah ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini biasanya diadakan pada hari-hari besar Islam dan berbagai upacara adat, partai-partai tradisional, dan pertemuan-pertemuan penting lainnya. secara harfiah makan bajamba mengandung makna yang dalam, di mana tradisi makan bersama akan membawa rasa kebersamaan tanpa memandang perbedaan status sosial.
Latar belakang balimau adalah membersihkan diri lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, menurut ajaran Islam, yang menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Dengan kelahiran, memurnikan diri sendiri adalah mandi bersih. Zaman kuno tidak semua orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tidak ada sabun, daerah kekurangan air, atau bahkan karena kesibukan kerja atau alasan lain. Ketika pengganti sabun di beberapa daerah di Minangkabau yang Linden (kapur), karena melarutkan minyak atau keringat dari tubuh.
Tabuik (Indonesia: Ark) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, kematian Imam Hussain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh orang-orang Minangkabau di daerah pesisir Sumatera Barat, khususnya di Pariaman. Festival ini mencakup reenactments Pertempuran Karbala, dan memainkan drum Tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah dibawa selama prosesi upacara. Meskipun memulai upacara Syiah, tapi populasi terbesar di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara yang sama, sebagian besar Sunni. Di Bengkulu juga dikenal dengan nama Tabot.
Tabuik diturunkan ke laut di pantai Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia
Tabuik upacara jangkar kapal yang dilakukan setiap tahun di Pariaman pada tanggal 10 Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh kekuatan Syiah Muslim Tamil India, ditempatkan di sini dan kemudian menetap selama pemerintahan Inggris di Sumatera Barat.
Makan bajamba atau disebut juga barapak makan adalah makan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan duduk bersama dalam sebuah ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini biasanya diadakan pada hari-hari besar Islam dan berbagai upacara adat, partai-partai tradisional, dan pertemuan-pertemuan penting lainnya. secara harfiah makan bajamba mengandung makna yang dalam, di mana tradisi makan bersama akan membawa rasa kebersamaan tanpa memandang perbedaan status sosial.