Pendidikan karakter adalah suatu bentuk aktivitas manusia di mana ada tindakan pendidikan dan didaktik adalah untuk generasi pertumbuhan, sehingga harapan telah mendidik generasi pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mempertahankan dan melestarikan hidupnya, dalam hal ini karakter pendidikan adalah proses individu perbaikan diri terus menerus dan kemampuan untuk melatih diri demi bergerak menuju kehidupan yang lebih baik.
Lahirnya pendidikan karakter dapat dianggap sebagai upaya untuk menghidupkan kembali cita-cita spiritual, Foerster seorang ilmuwan pernah berkata bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk membentuk karakter, karena karakter merupakan evaluasi seseorang atau individu dan karakter apapun dapat memberikan kesatuan untuk kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi. pendidikan karakter dapat digunakan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang selalu berubah sehingga membentuk identitas yang kuat dari masing-masing individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita menuju kemajuan tanpa bertentangan dengan norma.
Pendidikan karakter merupakan aspek penting untuk generasi mendatang, seorang individu tidak cukup hanya di beri bekal pembelajaran dalam hal intelektual belaka, tetapi juga harus diberikan sesuatu dari segi moral dan spiritual, pendidikan karakter harus diberikan bersama dengan intelektual pembangunan yang dalam hal ini harus dimulai dari pendidikan awal pada usia dini. pendidikan karakter di sekolah dapat dimulai dengan memberikan contoh yang dapat digunakan sebagai panutan bagi siswa, serta pemberikan dengan belajar agama dan kebangsaan sehingga membentuk individu yang berpikiran sosial, berpikir kritis, dan mengembangkan tujuan memiliki cita-cita tinggi, cinta dan rasa hormat terhadap orang lain, dan adil dalam segala hal.
Jika dilihat dari pengalaman sejarah bangsa, pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia. beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal sebagai soekarno telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa sehingga bangsa Indonesia berharap untuk menjadi bangsa berkarakter.
Pendidikan karakter gaya Romawi lebih menekankan pada pentingnya keluarga dalam hal memberi nilai-nilai karakter, bentuk nyata dari pembentukan karakter dimulai dengan memberikan nilai-nilai moral seperti memberikan penghormatan terhadap tradisi leluhur masing-masing penerus generasi, elemen dasar dari gaya Romawi pendidikan karakter adalah untuk memberikan prioritas kepada nilai-nilai seperti kebaikan, kesetiaan, dan berperilaku sesuai dengan norma-norma.