Indonesia adalah surganya kesenian tradisional. Banyak kesenian tradisional yang tercipta di daerah-daerah Indonesia. Kesenian tradisional yang ada di Indonesia tercipta karena adanya perbedaan suku bangsa, ras, adat istiadat, dan kebudayaan. Kesenian tradisional merupkan ciri khas dan dijadikan sebagai identitas suatu darah. Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki kesenian tradisional tersendiri terutama seni Tari. Seni Tari yang ada di Indonesia memang sangat beragam sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang terdapat di daerah tersebut. Mulai dari Aceh hingga papua, semuanya memiliki seni tari yang sangat unik dan menakjubkan. Di provinsi Aceh kita bisa melihat tari saman, di provinsi Jawa Barat kita bisa menikmati tari jaipong dan tari topeng. Dan tentunya masih banyak lagi kesenian daerah yang menggambarkan cerita dari sejarah daerah itu sendiri.
salah satu provinsi yang memiliki tarian khusus adalah provinsi Maluku. Tarian di provinsi ini adalah tari Cakalele. Tari cakalele ditariak dengan memakai pakaian khas orang zaman dahulu yang akan berperang dan ditarikan sekitar 30 orang atau lebih. Tari ini diiringi musik bedug dan kerang besar. Tari cakalele merupakan tari untuk penyambutan para tokoh, seperti pejabat, ulama, seniman, dan lain sebagainya.
Cakalele merupakan tarian tradisional maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Penari laki-laki menggunakan pakaian perang yang di dominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan para penari menggenggam senjata pedang di sisi kanan dan tameng di sisi kiri. Menggunakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih.
Adapun penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan. Para penari cakalele ini, menari dengan diiringi musik bedug atau tifa, suling, dan kerang besar atau bia yang ditiup. Tari cakalele disebut juga tari kebesaran, karena tari ini digunakan untuk penyambutan tamu agung, seperti para tokoh agama dan juga pejabat pemerintah yang berkunjung ke Maluku. Keistimewaan dari tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. Pertama, pakaian dengan warna merah pada kostum penari laki-laki, yaitu simbol rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang-orang maluku ketika mengadapi perang.
Kedua, pedang pada tangan kanan menyimbolkan hara diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. Ketiga, tameng dan juga teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat. Tarian cakalele dapat ditemui di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.