Jual beli merupakan hal yang dihalalkan oleh Allah. Jual beli dikatakan halal apabila syarat sah dan rukun jual beli dilaksanakan dengan baik. Jika jual beli tidak sesuai dengan syarat tersebut, maka jual beli termasuk pada riba. Sebagaimana diketahuia bahwa riba merupakan hal yang haram yang dapat menimbulkan dosa. Barang yang dijual atau dibeli juga harus memenuhi syarat. Syarat sah barang yang diperjualbelikan dan rukun jual beli adalah sebagai berikut.
1. Syarat sah barang yang diperjual belikan
a. Suci
Barang yang diperjual tidak boleh dalam keadaan najis atau barang haram. Barang tersebut contohnya adalah bangkai, berhala dan arak.
b. Barang yang dibeli tidak sia-sia
Barang harus dalam keadaan yang mempunyai manfaat. Jual beli seperti arak atau narkoba tidak boleh diperjual belikan karena barang tersebut tidak mempunyai manfaat, malahan dapat merusak organ yang ada di dalam tubuh.
c. Barang dapat diterima langsung oleh pembeli
Barang yang diperjual belikan harusa dapat diterima langsung oleh pembeli. Jika barang berada di tempat lain atau tidak diterima langsung oleh pembeli dikhawatirkan akan terjadi penipuan karena hal itu dapat merugikan salah satu pihak.
d. Barang diketahui oleh penjual dan pembeli
Keadaan barang harus diketahui oleh kedua belah pihak supaya penjual dan pembeli dapat menentukan harga yang tepat bagi barang yang diperjual belikan.
2. Rukun jual beli
Jika salah satu rukun jual beli tidak dilaksanakan, maka jual beli pun menjadi tidak sah. Rukun jual beli yaitu:
a. Ada penjual
Penjual adalah orang yang akan menjual barangnya dengan barang lain kepada pembeli.
b. Ada pembeli
Pembeli adalah orang yang bersedia menukar barang yang dimilikinya dengan barang lain
c. Ada barang yang diperjual belikan
Ada barang ataupun jasa yang akan diperjual belikan
d. Akad
Akad adalah ijab qabul antara penjual dan pembeli. Akad merupakan kunci utama dalam melakukan jual beli.
e. Ada alat tukar
Alat tukar yang digunakan dalam jual beli pada umumnya adalah dengan uang, baik uang logam atau uang lembaran. Ada pula alat tukar menggunakan barang lain atau dengan cek, giro, kartu kredit. Hal tersebut boleh dilakukan jika kedua belah pihak menyetujui pembayaran dengan menggunakan barang-barang tersebut.