Bumi yang sangat luas ini memang menyimpan kekayaan yang sangat banyak baik yang ada di luar maupun yang ada dalam perut bumi. Kekayaan bumi yang sangat banyak memang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satu kekayaan yang dimiliki bumi dan tersimpan rapi di dalam perut bumi adalah Batu Bara. Batu bara merupakan jenis bebatuan yang sangat berguna bagi manusia sebagai bahan bakar. Batu bara sangat banyak digunakan oleh orang-orang yang ada di bagian bumi yang memiliki iklim dingin sebagai penghangat ruangan dan tubuh. Salah satu penghasil batu bara yang cukup besar adalah negara Indonesia. Alam indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam memang menyediakan batu bara yang berlimpah bagi manusia.
Salah satu penghasil batu bara terbesar yang ada di Indonesia adalah Pulau Kalimantan. Sebagai pulau terbesar yang ada di Indonesia, Kalimantan memang menyediakan banyak batu bara. Batu bara juga sering digunakan sebagai bahan bakar transportasi umum yaitu Kereta Api. Seiring dengan perkembangan zaman batu bara kini semakin luas penggunaanya. Namun di balik kegunaanny yang sangat bermanfaat, batu bara memiliki proses yang panjang dan lama untuk menjadi batu bara siap pakai. Proses ini adalah proses alami dan tidak bisa dibuat oleh manusia.
Batu bara tersusun dari hidrogen, oksigen dan karbon. Batu bara terbentuk dari tumbuhan pada zaman karbon. Tumbuhan-tumbuhan tersebut terdiri dari tumbuhan daerah tropis, seperti Galamaribel, Pteridospermae, lepidodendaren, pohon-pohon yang daunnya seperti pakis. Ketika tumbuhan tersebut mati, jasad-jasadnya tersimpan di bawah permukaan air dan di endapkan. Proses pemebentukan batu bara terjadi secara bertahap yang disebut sebagai proses pengarangan (inkoler).
Tahapan pertama disebut dengan tingkat proses Huminifikasi. Pada tingkatan ini pengaruh tekanan dan temperatur sedikit. Akiabtnya, endapan tumbuhan membentuk subtansi berserat seperti gambut yang disebut peat. Lumpur-lumpur akan menutupi peat sehingga kehilangan oksigen dan tidak terjadi pembusukan lebih lanjut.
Tahapan kedua disebut dengan tingkat metamorfosa. Dalam proses ini pengaruh tekanan dan temperatur sangat besar dan berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama, bisa mencapai ratusan juta tahun. Tekanan yang berasal dari lapisan-lapisan endapan yang berturut-turut mengubahnya menjadi ligrit, kemudian menjadi bituminosis. Karena panas dan tekanan terus menerus, maka terbentuklah batu bara antrasit yang hampir seluruhnya tersusun dari karbon.
Itulah kedua tahapan yang sangat panjang dan lama dalam proses pembentukan batu bara.