a. Ruku
Seperti sebelumnya banyak yang tidak mengetahui bahwa ruku’ dapat mendahsyatkan segala potensi otak. Karena pada saat melakukan ruku’ posisi tubuh mirip dengan garis siku siku, yaitu tulang belakang yang berposisi lurus. Ketika ruku’ posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Karena tulang belakang mampu menyangga tubuh dan pusat saraf otak dengan sempurna, maka saraf otak dapat bekerja dengan baik dan maksimal.
Agar ruku’ benar benar bisa mendahsyatkan segala potensi otak ada beberapa kiat yang harus dilakukan ketika ruku’. Diantaranya adalah: (1). Lakukan ruku dengan khusyuk dan punggung yang lurus, sehingga tulang belakang kuat, serta mampu menyangga tubuh dan pusat saraf otak dengan sempurna. Jangan sampai kehilangan konsentrasi pada saat melakukan ruku’. (2). Lakukan ruku dengan cukup lama dan jangan tergesa gesa, bacalah bacaan ruku dengan berulang ulang misalnya sebeles kali meskipun di perintahkan hanya tiga kali, agar tulang belakang kuat serta mampu menyangga tubuh dan pusat saraf otak. (3). Pahamilah makna bacaan ruku’ sehingga menambah kekhusyukkan ruku’ yang dilakukan, serta bisa mempengaruhi suasana batin dan otak anda.
Selain dari mendahsyatkan potensi kinerja otak Ruku’ juga dapat menghindarkan dari beberapa penyakit diantaranya adalah Stroke, Amnesia, Transeksi (kerusakan segmen tertentu dari medulla spialis, dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis tuliskan.
b. Bangun Dari Sujud
Ummat muslim berkali kali melakukan gerakan bangun dari sujud ini setiap shalat. Jika di hitung dari shalat 5 waktu maka perinciannya adalah: Shalat Dzuhur, bangun dari sujud sebanyak 3 kali, yaitu menjelang pada rakaat kedua, ketiga, dan keempat; Shlat Ashar bangun dari sujud sebanyak 3 kali, yaitu menjelang pada rakaat kedua, ketiga, dan keempat; Shalat Maghrib, bangun dari sujud sebanyak dua kali yaitu menjelang pada rakaat kedua, ketiga; Shalat Isha, bangun dari sujud sebanyak 3 kali, yaitu menjelang pada rakaat kedua, ketiga, dan keempat; Shalat Subuh, bangun dari sujud sebanyak 1 kali yaitu menjelang pada rakaat kedua. Jadi secara keseluruhan umat muslim melakukan bangun dari sujud sebanyak 12 kali dalam sehari semalam.
Gerakan bangun dari sujud itu sama hal nya dengan berolah raga. Disinilah pengaruhnya mulai muncul terhadap kecerdasan otak. Gerakan tersebut sangat mempengaruhi mood, vitalitas, konsentrasi, dan perasaan positif. Dengan gerakan tersebut juga berbagai macam gangguan pada otak bisa di cegah atau bisa di kurangi sekaligus meningkatkan daya ingat otak, konsentrasi dan kreativitas. Gerakan tersebut juga membuat otak lebih segar. Para ahli telah mengakui bahwa gerakan bangun dari sujud mempengaruhi banyak bagian dalam system saraf otak sekaligus memicu dilepaskannya hormone hormone yang dapat menimbulkan perasaan senang, gembira dan tenang, seperti serotonin dan dopamine. Ketika orang melakukan gerakan bangun dari sujud, maka otak dan pikirannya dapat berpikir lebih jernih, bugar dan positif.