MIGRASI PADA BURUNG
bnh Semua Mahluk hidup di dunia ini selalu memiliki kemampuan dan insting yang baik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Tak jarang mahluk hidup berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan iklim  yang terjadi di muka bumi. Banyak sekali mahluk hidup yang melakukan hal tersebut terutama hewan yang selalu mengikuti alur iklim dalam kehidupannya. Migrasi  adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia melainkan juga dilakukan oleh hewan terutama burung. Burung yang selalu melakukan migrasi secara berkala adalah burung Raptor yang melakukan migrasi sebanyak 2 kali dalam setahun secara berkelompok. Migrasi burung pemangsa ini terjadi semenjak puluhan tahun yang lalu. Burung-burung ini melakukan migrasi untuk menghindari musim dingin. Tujuan migrasi burung ini adalah benua asaia dan afrika. Selain itu, burung bermigrasi sebagai pengaruh dari faktor reproduksi, temperatur, pola persaingan, juga pemencaran. Ada sekitar enam spesies burung yang melakukan migrasi melewati wilayah indonesia dan yang paling banyak dijumpai hanya ada sekitar 3 jenis burung pemangsa yang bermigrasi dengan jumlah beasr. Ketiga spesies itu adalah Sikep madu asia (pernis ptylorhynchus orientalis), elang alap cina (accipiter soloensis), dan elang alap nipon (accipiter gularis). Waktu bermigrasi burung pemangsa biasanya terjadi pada bulan september hingga november. Kemudian mereka akan kembali ke tempat asalnya pada bulan maret hingga Mei. Tentu saja bukan hanya burung pemangsa yang melakukan migrasi, ada juga berbagai jenis bebek, sikatan, raja udang, serta burung berkicau. Ciri khusus dari burung yang selalu melakuakan migrasi adalah memiliki sayap yang panjang dan sempit, seperti burung camar, walet, dan burung layang-layang  yang memiliki sayap seperti itu. Walaupun burung raptor merupakan burung migrasi tetapi ia tidak memiliki sayap seperti itu akan tetapi ia bisa menggunakan aliran udara saat terbang sehingga jangkauan terbangnya pun lebih jauh. Indonesia memiliki tempat yang biasa digunakan burung untuk melakukan migrasi secara besar-besaran. Lokasi tersebut diantaranya Pulau Rupat, Pelabuhan Merak, Puncak, Pegunungan Dieng, Hutan Wisata Penggaron Semarang, Gardu pandang Merapi, Bromo Tengger, Taman Nasional Bali Barat dan Sangir Talaud. Yang lebih menarik lagi adalah ketika burung ini kembali ketempat asal yang jumlahnya akan lebih banyak. Pada migrasi burung tahun 2007 tercatat 10.282 ekor burung elang alap cina, 30 ekor elang alap nipon dan 746 ekor burung sikep madu asia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *