Buah delima lebih banyak ditanam orang sebagai tanaman hias dan bahan obat tradisional. Selain itu, buah delima lebih sering dijadikan sebagai bahan untuk dirujak, ini karena rasa dari buah delima itu yang berasa asam-asam sepat. Jadi tidak cocok untuk digunakan sebagai buah hidangan meja atau untuk cuci mulut seperti buah-buah yang lainnya.
Buah yang menyerupai senjata granat ini sudah sering dijadikan bahan obat tradisional sejak jaman nenek moyang kita dahulu. Di negeri kita ini delima merupakan tanaman pendatang jadi bukan tanaman asli Indonesia. konon tanaman ini dahulu dibawa oleh para pedagang dari negeri Persia yang sering berdagang ke negeri timur dan diduga keras bahwa tanaman delima berasal dari negeri Iran. Punica granatum atau nama latin dari delima ini termasuk golongan tanaman semak. Pohonnya dapat mencapai 5 meter tingginya, mempunyai cabang yang banyak, daunnya lonjong dan berujung runcing, bunganya macam-macam tergantung dari jenisnya ada yang putih dan kuning bahkan ada juga yang ungu. Bijinya tersembunyi di dalam buah kecil bentuknya dan banyak sekali, mempunyai warna merah.
Di negara Indonesia, terdapat 3 jenis delima yaitu delima merah, delima susun, dan delima putih yang sering digunakan sebagai obat. Tanaman delima ini merupakan tanaman yang sulit untuk ditanam, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi tumbuhan ini tumbuh dengan baik. Tapi tanaman ini menghendaki tanah yang lekat dan harus ditempat yang kering dan tinggi karena tanaman ini tak tahan air. Dari masa tanam ke masa panen jaraknya sekitar 3 tahun lamanya itu juga kalau tanahnya subur dan perawatannya bagus.
Rasanya yang asam dan menyegarkan menjadi alasan kebanyakan orang untuk mempergunakannya sebagai bahan rujak. Tapi di negara Mesir, buah yang hampir tidak kita manfaatkan ini ternyata dapat diolah menjadi sejenis minuman beralkohol semacam anggur dan kalau dibuat sari buahnya dapat dijadikan campuran sirup.
Karena banyak mengandung zat samak, kulit buah delima putih sring dimanfaatkan untuk mengobati sakit mejen. Bagi penderita cacingan, akar tanamannyalah yang digunakan sebagai bahannya. Yaitu akar delima putih dipotong-potong lalu dicampur dengan segelas air dan gula serta direbus sampai tersisa setengahnya setelah itu dinginkan dan disaring kemudian diminum pada keesokan harinya. Selain itu bunga delima putih juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan, penyakit disentri dan diare.