Sekarang ini, perkembangan tekhnologi komputer berbasis operasi sistem mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat sekali. Namun, perkembangan tersebut juga selalu diikuti oleh perkembangan virus yang di buat oleh penjahat cyber.
Program berbahaya yang di buat oleh para penjahat Cyber sekarang sudah tidak hanya menyerang komputer PC, tapi smartphone pun terutama yang berbasis sistem operasi tak luput dari serangan, bahkan tingkat kebahayaannya sudah setara dengan virus yang ada pada Windows PC.
Android sebagai salah satu sistem operasi yang banyak digunakan oleh para vendor smartphone, juga tak luput dari serangan berbagai program jahat seperti virus dan malware. Program jahat yang ada pada android tersebut mengalami perkembangan yang sangat cepat. Bahkan menurut salah satu sumber seperti di kutip dari perkataan peneliti senior Kaspersky Labs yang bernama Roel Schouwenberg, ia mengatakan bahwa “Evolusi Malware yang terjadi pada ponsel pintar android perkembangannya jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan evolusi malware pada Windows Desktop”. Salah satu contoh malware yang berkembang cepat di android ialah Backdoor.AndroidOS.Obad.a (Obad), malware tersebut baru-baru ini bahkan disebut-sebut sebagai malware mobile paling canggih yang pernah ditemukan.
Malware tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan berbagai hal seperti mengunduh file tambahan dengan cara membuka backdoor pada android, selain itu malware ini mampu mencuri berbagai informasi yang terdapat pada aplikasi maupun yang ada pada ponsel. Tak hanya itu saja, malware ini juga mempunyai kemampuan untuk mengirim sms ke nomor premium serta melakukan penyebaran diri melalui koneksi Bluetooth.
Setelah meneliti kecanggihan malware tersebut, peneliti dari kaspersky Labs menyimpulkan bahwa malware yang ada pada android ini lebih mirip malware yang ada pada windows ketimbang disebut malware smartphone.
Sebenarnya, sebagian besar malware jenis ini masih banyak dirancang untuk menyasar berbagai program yang ada pada Windows Desktop yang ada pada PC, karena diindikasi para pembuat program ini masih menganggap menyasar windows masih lebih menguntungkan bagi mereka. Namun, meski begitu perkembangan malware jenis ini yang ada pada android juga tidak bisa disepelekan karena telah menunjukan angka yang cukup mengkhawatirkan.